Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 yang mencapai 5,03%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 4,54% secara tahunan. Semenatara itu, kontribusinya terhadap perekonomian tercatat sebesar 52,88%.
"Sebagai penyumbang paling besar adalah komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,54%, sementara PMTB tumbuh sebesar 2,11%" katanya, Jumat (5/5/2023).
Edy mengatakan pulihnya mobilitas dan membaiknya pendapatan masyarakat menjadi penyebab tingginya kinerja konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2023. Kondisi terjadi setelah pemerintah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Peningkatan konsumsi tersebut di antaranya terjadi untuk transportasi serta restoran dan hotel.
Kemudian soal pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, menjadi penyumbang terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023. Pertumbuhan PMTB sebesar 2,11% memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 29,11%.
Pertumbuhan PMTB dipengaruhi oleh seluruh jenis barang modal, terutama jenis mesin, kendaraan, dan produk kekayaan intelektual.
Sementara untuk ekspor, mengalami pertumbuhan 11,68%. Peningkatan ekspor barang terjadi pada komoditas nonmigas utama seperti bahan bakar minyak;Â lemak dan minyak hewan/nabati; serta besi, baja, serta nikel.
Adapun pada konsumsi pemerintah, Edy menyebut mencatatkan pertumbuhan 3,99% sejalan dengan kembalinya fungsi belanja pemerintah sebagai instrumen pendorong pertumbuhan.
"Kita tahu selama tahun 2022, konsumsi pemerintah tumbuh negatif selama 4 triwulan," ujarnya. (sap)