PEREKONOMIAN INDONESIA

Melambat, Ekonomi Indonesia Kuartal I/2025 Hanya Tumbuh 4,87 Persen

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 05 Mei 2025 | 11.35 WIB
Melambat, Ekonomi Indonesia Kuartal I/2025 Hanya Tumbuh 4,87 Persen

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 mencapai 4,87% secara tahunan.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku kuartal I/2025 mencapai Rp5.665,9 triliun. Adapun PDB berdasarkan dasar harga konstan mencapai Rp3.264,5 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2025 sebesar 4,87% dibandingkan dengan kuartal I/2024 atau secara year on year," katanya, Senin (5/5/2025).

Amalia menambahkan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 sebesar 4,87% tersebut lebih lambat dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang tumbuh 5,11%.

Dilihat dari sektor lapangan usaha, sebagian besar sektor usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan. Pertumbuhan tertinggi terjadi sektor pertanian sebesar 10,52%, disusul jasa lainnya sebesar 9,84% dan jasa perusahaan 9,27%.

Berdasarkan kontribusinya, terdapat 5 sektor usaha yang dominan. Sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang terbesar ekonomi sebesar 19,25%. Disusul, sektor perdagangan sebesar 13,22%, pertanian 12,66%, konstruksi 9,84%, dan pertambangan 8,99%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya meyakini pertumbuhan ekonomi pada tahun ini masih berjalan on track atau sesuai dengan target 5,2% dalam APBN.

Di lain pihak, IMF dan World Bank merevisi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sama-sama sebesar 4,7%. Meski demikian, Menkeu optimistis perekonomian RI mampu tumbuh tinggi ketimbang negara tetangga lainnya.

"Momentum ini akan kami jaga meskipun IMF memberikan forecast pertumbuhan 2025 yang direvisi ke bawah akibat perkembangan yang terjadi di AS," sebut Sri Mulyani. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.