Ilustrasi.
HIROSHIMA, DDTCNews - Para pemimpin dari negara anggota G-7 berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada negara berkembang dalam mengimplementasikan Pilar 1: Unified Approach dan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE).
Dalam G-7 Hiroshima Leaders' Communique, para pemimpin negara anggota G-7 mengakui kapasitas otoritas pajak dari negara berkembang perlu diperkuat untuk memastikan ketentuan dari Pilar 1 dan Pilar 2 dapat diterapkan sesuai dengan klausul yang telah disepakati.
"Kami akan memberikan dukungan kepada negara berkembang dalam bentuk penguatan kapasitas pajak guna menciptakan sumber pendapatan pajak yang berkelanjutan," bunyi communique yang telah disepakati oleh para pemimpin negara anggota G-7, dikutip pada Minggu (21/5/2023).
Negara-negara anggota G-7 menekankan bahwa solusi 2 pilar tersebut perlu segera diterapkan guna menindaklanjuti tantangan perpajakan yang timbul akibat globalisasi dan digitalisasi ekonomi.
"Solusi 2 pilar diperlukan untuk menciptakan sistem perpajakan internasional yang lebih adil dan stabil," sebut communique.
Di sisi lain, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam laporannya berjudul 2023 Progress Report on Tax Co-operation for the 21st Century, menyebutkan terdapat lebih dari 40 yurisdiksi berkomitmen untuk mengadopsi Pilar 2.
Terkait dengan Pilar 1, OECD menyebut negosiasi atas multilateral convention (MLC) Pilar 1 oleh negara-negara anggota Inclusive Framework masih terus berlangsung.
Guna mendukung implementasi Pilar 1 dan Pilar 2, OECD mengeklaim telah meluncurkan 9 pilot programme guna membantu negara-negara berkembang menganalisis dampak kedua pilar terhadap sistem perpajakan domestiknya masing-masing.
"Pakar kami akan membantu negara berkembang memahami dampak GloBE terhadap ketentuan pajak korporasi yang saat ini berlaku, dampak GloBE terhadap insentif pajak, dan dampak GloBE terhadap perilaku perusahaan multinasional," tulis OECD dalam laporannya.
Bila diimplementasikan sesuai dengan model rules yang telah disepakati, Pilar 2 akan memberikan tambahan penerimaan pajak global senilai US$220 miliar. Adapun Pilar 1 akan memberikan tambahan penerimaan pajak senilai US$13 miliar hingga US$36 miliar. (rig)