SE-55/PJ/2021

Dirjen Pajak Terbitkan SE Soal Deemed Dividend, Guna Samakan Pemahaman

Muhamad Wildan | Jumat, 28 Januari 2022 | 11:00 WIB
Dirjen Pajak Terbitkan SE Soal Deemed Dividend, Guna Samakan Pemahaman

Tampilan depan dokumen surat edaran Dirjen Pajak SE-55/PJ/2021.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menerbitkan surat edaran baru yang mempertegas ketentuan PMK 107/2017 s.t.d.d PMK 93/2019 mengenai deemed dividend bagi wajib pajak yang memiliki perusahaan di luar negeri.

Surat edaran yang dimaksud adalah SE-55/PJ/2021 yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak Suryo Utomo pada 28 Desember 2021.

"Untuk lebih memberikan kesamaan pemahaman dan menjelaskan maksud dan PMK Badan Usaha Luar Negeri (BULN) Nonbursa Terkendali tersebut, dipandang perlu untuk menerbitkan surat edaran dirjen tentang pedoman pelaksanaan PMK BULN Nonbursa Terkendali," bunyi SE-55/PJ/2021, dikutip Jumat (28/1/2022).

Baca Juga:
Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Secara umum, surat edaran ini memberikan pedoman mengenai ketentuan umum, penentuan wajib pajak dalam negeri yang memiliki kendali atas BULN nonbursa, saat diperolehnya deemed dividend, penentuan dasar pengenaan deemed dividend, selisih kurs, perlakuan deemed dividend atas trust, tata cara pengisian dan pelaporan besar deemed dividend pada SPT Tahunan, dan interaksi PMK 107/2017 s.t.d.d PMK 93/2019 dengan UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.

SE-55/PJ/2021, menegaskan wajib pajak dalam negeri yang memiliki penyertaan modal langsung paling rendah 50% pada BULN nonbursa atau secara bersama memiliki penyertaan modal langsung paling rendah 50% ditetapkan sebagai pengedali langsung terhadap BULN nonbursa.

Saat diperolehnya deemed dividend dari BULN nonbursa terkendali langsung adalah pada akhir bulan keempat setelah berakhirnya batas waktu kewajiban penyampaian SPT Tahunan bagi BULN nonbursa.

Baca Juga:
Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Bila BULN nonbursa terkendali langsung tak memiliki kewajiban menyampaikan SPT tahunan, saat diperolehnya deemed dividend adalah akhir bulan ketujuh setelah tahun pajak berakhir.

Bila BULN nonbursa terkendali langsung berdomisili di yurisdiksi yang memiliki pilihan untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh interim, saat diperolehnya deemed dividend adalah akhir bulan keempat setelah berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perpanjangan SPT Tahunan, DJP: Tak Dibatasi Alasan Tertentu

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Pakai Stempel Perusahaan yang Berbeda, SPT Tahunan Tetap Sah?

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara