JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi meluncurkan instrumen investasi baru yang berbasis syariah berupa sukuk tabungan seri ST-001, Jumat (19/8) di Aula Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta.
Penerbitan sukuk ini menyasar seluruh masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi. Pasalnya, pemesanan minimum sukuk ini bisa dilakukan dengan jumlah minimal sebesar Rp2 juta dan jumlah maksimal sebesar Rp5 miliar.
“Dengan tenor selama 2 tahun, setelmen sukuk tabungan akan dilakukan pada 7 September dan akan jatuh tempo pada 7 September 2018,” ungkap laporan yang dilansir laman Kementerian Keuangan, Jumat (19/8).
Nantinya investor akan mendapatkan imbalan secara tetap (fixed rate) yang dibayarkan setiap bulan. Meski tidak bisa diperjualbelikan (non-tradeable), investor dapat mencairkan sukuk tabungan sebelum jatuh tempo melalui fasilitas early redemption setelah memasuki bulan ke–12.
Pemerintah menjamin 100% sukuk tabungan tersebut telah sesuai dengan prinsip syariah lantaran sudah mengantongi fatwa dan opini syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Ketentuan bagi calon investor yang berminat membeli sukuk ini adalah sebagai berikut: