Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun, atau 100,6% dari target yang ditetapkan sejumlah Rp1.200 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan capaian realisasi investasi itu telah membuka banyak lapangan kerja. Dia mencatat tenaga kerja yang terserap dari realisasi investasi itu mencapai 1,3 juta orang tenaga kerja.
"Target realisasi investasi di RPJMN kami sekitar Rp968 triliun, sementara Bapak Presiden [Joko Widodo] memberi target Rp1.200 triliun," katanya, dikutip pada Rabu (25/1/2023).
Secara lebih terperinci, realisasi investasi pada tahun lalu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) senilai Rp654,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp552,8 triliun. Adapun PMA berkontribusi sebesar 54,2% terhadap total realisasi investasi.
"Itu adalah dampak dari apa yang menjadi kebijakan pemerintah di bawah pemerintahan Pak Jokowi dan sekaligus melahirkan trust bagi para investor yang masuk ke Indonesia," ujar Bahlil.
Mayoritas PMA berasal dari Singapura, China, dan Hong Kong dengan nilai investasi masing-masing senilai US$13,3 miliar, US$8,2 miliar, dan US$5,5 miliar.
Mayoritas PMA dan PMDN mengalir ke sektor industri logam dasar, yaitu Rp171,2 triliun. Disusul, pertambangan Rp136,4 triliun; transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp134,3 triliun; perumahan dan perkantoran Rp109,4 triliun; dan industri kimia dan farmasi Rp93,6 triliun.
Realisasi investasi pada sektor sekunder juga sudah melampaui investasi pada sektor tersier. Realisasi investasi pada sektor sekunder tercatat mencapai Rp497,7 triliun. Sementara itu, realisasi investasi di sektor tersier mencapai Rp496,9 triliun. (rig)