Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi hingga Agustus 2022 mencapai 4,69% secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 4,94%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan terdapat beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Kalau diperhatikan, komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras," katanya, Kamis (1/9/2022).
Secara lebih terperinci, inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food mencapai 8,93% pada Agustus 2022. Meski harga bawang merah dan cabai-cabaian mengalami penurunan, harga beras dan telur ayam ras mulai mengalami peningkatan.
Margo menyebut meningkatnya harga beras dan telur ayam ras tersebut perlu diantisipasi mengingat kedua komoditas tersebut memberikan andil besar terhadap inflasi.
Pada Agustus 2022, BPS mencatat harga beras mulai naik dari Rp11.520 per kilogram pada bulan sebelumnya menjadi Rp11.550 per kilogram pada bulan ini. Beras mengalami inflasi bulanan sebesar 0,54% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,016%.
Sementara itu, telur ayam ras mengalami peningkatan harga sebesar 2,87% dalam 1 bulan Rp28.330 per kilogram pada Juli 2022 menjadi Rp29.140 per kilogram pada Agustus 2022. Pergerakan harga tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,022%.
Selanjutnya, BPS mencatat inflasi inti mencapai 3,04%, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi inti mengindikasi tingginya konsumsi dan daya beli. Kenaikan inflasi inti pada Agustus 2022 didorong oleh kenaikan harga ikan segar, sewa rumah, dan mobil.
Terakhir, inflasi komponen harga diatur pemerintah atau administered prices tercatat mencapai 6,84% pada Agustus 2022. Berdasarkan catatan BPS, kenaikan tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil besar terhadap laju inflasi administered prices. (rig)