Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Danny Ardianto. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Google berkomitmen mendukung tercapainya konsensus atas Pilar 1: Unified Approach dan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE) oleh yurisdiksi-yurisdiksi anggota Inclusive Framework.
Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Danny Ardianto mengatakan tercapainya konsensus 137 yurisdiksi anggota Inclusive Framework merupakan capaian besar yang bakal menciptakan kepastian bagi perusahaan digital.
"Kepastian, prediktabilitas jangka panjang, dan multilateralisme adalah prinsip penting yang patut disyukuri dan bahkan patut kita rayakan," ujar Danny, Senin (15/11/2021).
Kepastian yang timbul berkat konsensus akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Merujuk pada laporan berjudul SEA e-Conomy Research 2021 yang dipublikasikan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, jumlah konsumen digital baru di Indonesia sejak awal pandemi hingga semester I/2021 mencapai 21 juta orang.
Sebanyak 99% dari pendatang baru tersebut diproyeksikan akan terus menggunakan layanan digital yang mereka gunakan ketika pandemi usai nanti.
"Semua akan digital pada waktunya. Ini sudah diprediksi OECD sejak 2012, nantinya ekonomi digital akan menjadi 'ekonomi'," ujar Danny.
Meski Indonesia saat ini masih menjadi negara pasar bagi perusahaan digital, khususnya perusahaan digital luar negeri, kepastian bagi perusahaan digital akan turut berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia ke depan.
Perkembangan ekonomi digital yang masif tercermin pada bertambahnya jumlah unicorn Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
"Unicorn Indonesia pada 2 tahun yang lalu ada 5 [unicorn] sekarang ada 8. Banyak startup Indonesia yang mengembangkan bisnisnya di luar Indonesia," ujar Danny. (sap)