KEBIJAKAN MONETER

BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan Sebesar 3,5%

Dian Kurniati
Kamis, 17 Juni 2021 | 15.41 WIB
BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan Sebesar 3,5%

Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan hasil RDG melalui konferensi video, Kamis (17/6/2021). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 16-17 Juni 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan domestik. Selain itu, keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.

"Ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang rendah dan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi," katanya melalui konferensi video, Kamis (17/6/2021).

Perry mengatakan kondisi ekonomi global saat ini makin menunjukkan indikasi pemulihan walaupun masih diliputi ketidakpastian. Indikasi tersebut misalnya ditandai dengan perbaikan purchasing managers' index (PMI) manufaktur.

Perbaikan ekonomi terutama terlihat di Amerika Serikat dan China serta sejumlah negara di Eropa. Namun, ekonomi India diperkirakan menurun karena lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa terakhir.

Secara umum, Perry menyebut ketidakpastian di pasar keuangan global sudah menurun sejalan dengan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang belum akan mengurangi stimulus moneternya.

Sementara dari sisi dalam negeri, Perry menyebut kondisi perekonomian pada kuartal II/2021 juga makin menunjukkan perbaikan. Indikatornya dapat terlihat dari membaiknya konsumsi rumah tangga yang meningkat.

"Perbaikan ekonomi domestik tercermin juga pada indikator lainnya, yaitu ekspektasi konsumen penjualan online dan PMI yang naik," ujarnya.

BI, lanjut Perry, akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui beberapa kebijakan. Misalnya, dengan menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Kemudian, BI juga melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif serta memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK). (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.