Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembiayaan pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa mencapai 30% dari total kredit pada 2024.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbesar porsi kredit pada UMKM yang saat ini sekitar 18—20%. Misalnya, menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
"Arahan Bapak Presiden terkait dengan KUR yang tanpa jaminan, yang selama ini angkanya di bawah Rp50 juta untuk ditingkatkan plafonnya menjadi Rp100 juta," katanya melalui konferensi video, Senin (5/4/2021).
Airlangga mengatakan Jokowi juga menginginkan plafon KUR naik dari saat ini Rp500 juta hingga Rp10 miliar menjadi Rp20 miliar. Kenaikan plafon tersebut akan mendorong lebih banyak pelaku UMKM mengakses pembiayaan KUR.
Jokowi mengarahkan suku bunga KUR tetap terjaga di level 6%. Menurut Airlangga, pemerintah telah menyiapkan dua skenario untuk menjaga suku bunga KUR tersebut, yakni melalui tambahan subsidi bunga atau memperbesar jaminan yang diberikan melalui PT Jamkrindo dan PT Askrindo.
Soal subsidi bunga KUR, pemerintah telah memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3% selama 6 bulan atau hingga Juni 2021. Dengan kebijakan itu maka ada tambahan anggaran subsidi bunga KUR 2021 sekitar Rp7 triliun.
"Apakah juga saat sekarang diberikan subsidi bunga KUR yang reguler, di luar PEN, itu besarnya setiap tahun biasanya sekitar Rp10 triliun," ujarnya.
Sepanjang 2020, Airlangga menyebut realisasi KUR tercatat Rp198,53 triliun atau 104% dari target yang ditetapkan. Kebanyakan UMKM mengakses pinjaman KUR senilai Rp10 hingga Rp50 juta sehingga totalnya Rp128 triliun atau 65%. (kaw)