Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelaku pasar keuangan merespons positif pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pulau Jawa dan Bali.
Airlangga mengatakan respons tersebut misalnya terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar mata uang. Menurutnya, pasar optimistis kebijakan itu efektif mengendalikan penularan Covid-19.
"Ini dua proksi yang menunjukkan confidence dari pasar maupun confidence sektor keuangan," katanya melalui konferensi video, Kamis (7/1/2021).
Airlangga mengungkapkan IHSG sempat berada di zona merah kemarin. Namun, setelah pemerintah mengumumkan kebijakan soal penanganan Covid-19, pasar merespons positif sehingga siang ini IHSG kembali positif di level 6.127.
Dia menilai perbaikan juga terus berlanjut pada sektor manufaktur dengan purchasing managers index (PMI) yang sudah menyentuh level 51,3. Selain itu, ada kenaikan harga berbagai komoditas seperti minyak kelapa sawit, batubara, dan nikel.
"Dengan keyakinan-keyakinan ini, tentu kami cukup optimistis dengan proyeksi [pertumbuhan ekonomi] sampai akhir tahun di kisaran 5%," ujarnya.
Airlangga menambahkan pemerintah sudah melakukan realokasi anggaran untuk mendanai vaksinasi Covid-19 yang kebutuhannya mencapai Rp65 hingga Rp73 triliun. Setelah vaksinasi berjalan, menurutnya, dampak terhadap pemulihan ekonomi nasional akan makin terasa.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan memperketat PSBB di sejumlah kota di Pulau Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021. Kebijakan itu memperhatikan tingkat kematian akibat Covid-19, tingkat kesembuhan, tingkat kasus aktif, serta tingkat keterisian rumah sakit.
Airlangga menegaskan pengetatan PSBB itu bukan berarti melakukan pelarangan berkegiatan karena sektor-sektor esensial yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat tetap beroperasi. Dia pun meminta masyarakat tetap disiplin menjalani protokol kesehatan dan tidak berpelesiran. (kaw)