Kantor Pusat OECD di Paris, Prancis. (foto: oecd.org)
JAKARTA, DDTCNews—Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menilai prospek pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat. Hal ini terlihat dari indikator utama perekonomian (composite leading indicator/CLI) yang terus menanjak.
Berdasarkan data OECD, indeks CLI Indonesia per Agustus 2020 berada di level 94,57 naik 2,48% dari bulan sebelumnya. Catatan tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata CLI negara-negara OECD yang tumbuh 0,36%.
“Di antara negara-negara non-OECD yang dicatat oleh OECD, Indonesia termasuk negara dengan laju pemulihan CLI paling tinggi,” sebut OECD dalam keterangan resmi, Kamis (10/9/2020).
Namun demikian, posisi CLI Indonesia sesungguhnya masih rendah. Posisi CLI Indonesia di level 94,57 masih lebih rendah ketimbang posisi CLI dari negara-negara non-OECD lainnya yang tercatat sudah berada di atas 97.
Meski ekonomi Indonesia menunjukkan sinyal positif, OECD tetap mengingatkan prospek pemulihan ekonomi pada masa mendatang masih dihantui ketidakpastian.
"Data pemulihan CLI harus dianggap sebagai sinyal pemulihan ekonomi, bukan indikator untuk mengukur pemulihan aktivitas ekonomi," sebut OECD
Untuk diketahui, CLI adalah indikator yang didesain untuk menyediakan sinyal awal dari titik balik dalam siklus bisnis yang menunjukkan fluktuasi aktivitas ekonomi. CLI dikalkulasi secara bulanan atas 33 negara OECD dan beberapa negara lainnya.
Indikator yang dipakai CLI tersebut antara lain perkembangan pemesanan dan inventori; perkembangan indikator sektor finansial; survei pelaku usaha; dan perkembangan sektor ekonomi di negara-negara tertentu. (rig)