Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah menyiapkan penjaminan kredit modal kerja untuk pelaku UMKM hingga Rp100 triliun. Rencananya, penjaminan kredit modal kerja tersebut berlaku hingga 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program penjaminan kredit modal kerja tersebut akan terus bergulir untuk membantu para pelaku UMKM agar bangkit dari tekanan pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Nilainya bisa Rp100 triliun, dan programnya dipanjangkan sampai 2021. Harapannya, 60 juta UMKM ini bisa segera melakukan langkah-langkah produktif," katanya melalui konferensi video, Selasa (7/7/2020).
Sri Mulyani menambahkan pemerintah menargetkan dana penjaminan senilai Rp65 triliun hingga Rp80 triliun bisa tersalurkan untuk UMKM tahun ini. Sisanya, dapat dilanjutkan tahun depan.
Namun, dalam Perpres 72/2020, pemerintah baru mengalokasikan penjaminan untuk modal kerja UMKM sebesar Rp1 triliun. Anggaran itu masuk dalam kelompok stimulus bagi UMKM yang senilai total Rp123,46 triliun.
Sri Mulyani menunjuk PT Jamkrindo dan PT Askrindo sebagai penjamin bagi pelaku usaha UMKM atas kredit modal kerja yang diberikan oleh perbankan. Kedua perusahaan itu juga telah mendapat suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Dengan suntikan modal tersebut, Jamkrindo dan Askrindo bakal memiliki kemampuan untuk menanggung risiko. Nilai suntikan modal mencapai Rp6 triliun dan premi penjaminan kredit macet yang dibayarkan pemerintah mencapai Rp5 triliun.
Penjaminan kredit modal kerja juga melengkapi berbagai kebijakan pemerintah untuk melindungi UMKM sebelumnya di antaranya seperti isentif PPh Final UMKM, subsidi bunga kredit, dan restrukturisasi utang perbankan.
Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan menyebutkan pemerintah akan menanggung penjaminan kredit UMKM sebesar 80%. Presiden, lanjutnya, memerintahkan agar program tersebut terealisasi secara maksimal. (rig)