WORLD ECONOMIC OUTLOOK

Pemulihan Ekonomi, Ini Saran IMF Soal Kebijakan Fiskal dan Moneter

Redaksi DDTCNews
Kamis, 25 Juni 2020 | 14.09 WIB
Pemulihan Ekonomi, Ini Saran IMF Soal Kebijakan Fiskal dan Moneter

Ilustrasi. (IMF)

JAKARTA, DDTCNews—Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyebutkan kebijakan fiskal harus dilakukan secara tepat sasaran agar berdampak positif kepada proses pemulihan ekonomi.

Dalam laporan World Economic Outlook Juni 2020, IMF menerangkan kebijakan stimulus fiskal pada masa pandemi harus dibuat secara spesifik atau selektif kepada kelompok masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Misal, stimulus fiskal berupa subsidi bagi buruh, transfer tunai kepada rumah tangga dan memperluas penerima manfaat kebijakan jaring pengaman sosial," tulis laporan WEO IMF dikutip Kamis (25/6/2020).

IMF menekankan kebijakan stimulus dan insentif yang bersifat umum tidak akan banyak membantu untuk menopang perekonomian pada masa pandemi. Misal, pemangkasan tarif pajak.

Menurut IMF, pemangkasan tarif pajak yang bersifat umum tidak memberikan dampak signifikan saat kegiatan ekonomi tertekan seiring dengan adanya kebijakan pembatasan sosial atau karantina wilayah (lockdown).

Dalam menghadapi era kenormalan baru, IMF menilai pemulihan ekonomi harus difasilitasi dengan kebijakan fiskal yang memiliki target yang jelas dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi di masing-masing negara.

“Investasi infrastruktur publik atau pemotongan pajak yang berlaku secara umum mungkin kurang efektif dalam merangsang permintaan ketika sebagian besar kegiatan perekonomian ditutup,” sebut IMF.

Selain stimulus fiskal, IMF menilai relaksasi moneter juga perlu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha. Contoh, menyediakan sumber pembiayaan baru atau membuka ruang untuk restrukturisasi utang.

"Pandemi sangat memukul pekerja informal, pemerintah bisa memakai saluran pembayaran digital untuk menyalurkan bantuan atau menyediakan sumber pembiayaan alternatif yang secara spesifik ditujukan kepada individu tertentu," tulis IMF. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.