KEBIJAKAN PEMERINTAH

Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika, RI Punya Cadangan 7,8 Miliar Ton

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 15 Desember 2025 | 08.30 WIB
Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika, RI Punya Cadangan 7,8 Miliar Ton
<p>Ilustrasi. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tiba untuk menghadiri taklimat Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Silika Tahun 2025-2045 sebagai pedoman untuk meningkatkan nilai tambah sektor industri dalam negeri sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hilirisasi industri silika merupakan langkah strategis dalam memperkuat struktur industri nasional sekaligus meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri.

"Pengembangan hilirisasi silika tidak hanya untuk meningkatkan nilai ekonomi nasional, tapi juga menciptakan multiplier effect lainnya seperti membuka lapangan kerja baru, menumbuhkan investasi, serta mendukung kedaulatan pangan, energi, dan sektor lain yang terkait," ujarnya, dikutip pada Senin (15/12/2025).

Sebagai gambaran, silika dikenal dengan nama lain pasir silika. Komoditas mineral ini dibutuhkan industri sebagai bahan baku untuk kaca, semikonduktor, panel surya, semen, beton, ban, dan lain-lain.

Agus pun berharap Peta Jalan Hilirisasi Silika dapat menjadi fondasi awal untuk mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang dicanangkan sebesar 8% pada 2029 mendatang.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki cadangan pasir silika mencapai 7,8 miliar ton, batu kuarsa sebesar 24,8 juta ton, dan sumber daya kuarsit sebanyak 1,65 miliar ton.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki cadangan sumber daya mineral yang mumpuni sebagai modal utama dalam pengembangan hilirisasi dan penguatan industri silika dalam negeri.

Berkaca dari angka cadangan mineral yang tinggi, Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier menjelaskan hilirisasi silika berpotensi untuk memberikan nilai tambah yang sangat besar.

"Dengan hilirisasi, solar-grade wafer silikon memiliki peluang untuk meningkatkan nilai hingga 1.300 kali lipat, bahkan hingga 27 kali lipat jika diolah menjadi electronic-grade wafer silikon," ungkapnya.

Taufiek menegaskan Peta Jalan Hilirisasi Silika merupakan kebijakan penting agar Indonesia tidak terus-menerus mengandalkan ekspor mentah. Secara bertahap, industri silika telah menerapkan hilirisasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target hingga 2045.

Penumbuhan seluruh rantai industri turunan silika dilakukan mulai dari M­­etallurgical-Grade Silicon (MG-Si) hingga polysilicon. Selain itu, roadmap ini juga menargetkan pengembangan 10 Kawasan Industri pendukung dan implementasi prinsip industri hijau pada 10 perusahaan industri.

Taufiek pun mengatakan keberhasilan hilirisasi silika perlu didukung beberapa faktor penting seperti ketersediaan bahan baku silika, pasokan energi, kepastian offtaker produk atau pihak yang menjamin pembelian hasil produk silika, serta regulasi yang memadai.

Di samping itu, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan juga sangat diperlukan, seperti kementerian/lembaga, Bank Indonesia, asosiasi dan pelaku usaha. Menurutnya, hilirisasi silika membutuhkan ekosistem yang lengkap dan kolaboratif antara regulator, industri, dan pasar. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.