JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui realisasi penerimaan pajak dalam tahun berjalan ini masih jauh dari target 2025. Dia pun berjanji akan memacu penerimaan pajak ke depannya.
Purbaya menilai penerimaan pajak belum optimal salah satunya karena Indonesia baru mau pulih dari tekanan ekonomi, sosial dan politik pasca demonstrasi besar-besaran pada Agustus-September 2025. Menurutnya, kondisi kala itu belum normal dan stabil.
"Memang saya akui pengumpulan pajak masih di bawah target. Ini akan kita perbaiki ke depan, tapi tolong diingat juga sampai September-Oktober kita itu enggak ideal kondisinya," katanya saat rapat bersama Komisi XI DPR, Kamis (27/11/2025).
Saat ini, lanjut Purbaya, Kementerian Keuangan menjalankan kebijakan countercyclical. Menurutnya, ketika ekonomi melambat, pemerintah semestinya memberikan stimulus bukan menambah beban baru supaya membalikkan arah pertumbuhan ekonomi.
Dia juga menegaskan upaya menggenjot penerimaan pajak tidak akan dilakukan dengan menerapkan pungutan pajak baru. Dia khawatir pungutan pajak akan membebani masyarakat, dan malah membuat perekonomian melambat.
"Oktober ini kita baru mulai berbalik, belum keluar dari tekanan, ini yang kita perbaiki. Ini jangan dihitung sebagai keadaan normal. Saya bisa saja naikin tarif [pajak] sana sini, tapi hasilnya pasti lebih jelek dari sebelumnya," tuturnya.
Purbaya baru memperbolehkan ada kebijakan pungutan pajak baru ketika ekonomi mampu tumbuh 6%. Ketika perekonomian membaik, sambungnya, pungutan pajak baru tidak menimbulkan gejolak yang bakal mengganggu momentum pertumbuhan.
"Kalau sudah 6%, saya pikir tahun depan sudah bisa 6%, nanti baru kita kenakan pajak-pajak tadi, yang selama ini tertunda. Saya pikir kalau orang sudah gampang cari kerja, sudah agak makmur, dipajaki juga enggak akan marah-marah lagi," ujarnya.
Sebagai informasi, sepanjang Januari-Oktober 2025, DJP telah mengumpulkan penerimaan pajak senilai Rp1.459,02 triliun atau 66,66% dari target yang ditetapkan pada APBN 2025 sejumlah Rp2.189,3 triliun. (rig)
