JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) minta masyarakat ikut berpartisipasi aktif menolak penjualan produk rokok ilegal dan segera melaporkan bila menemukan indikasi pelanggaran di lingkungan sekitar.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan DJBC Budi Prasetiyo mengatakan peredaran rokok ilegal berbahaya bagi kesehatan, dan menimbulkan persaingan perdagangan yang tidak adil. Dia berharap kesadaran warga setempat mengenai dampak negatif rokok ilegal dapat meningkat ke depannya.
"Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa pemberantasan rokok ilegal bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mewujudkan perdagangan yang adil," ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Budi menyampaikan unit vertikal DJBC menggencarkan kegiatan sosialisasi. Selain itu, melakukan operasi pasar dan penindakan terhadap peredaran rokok ilegal di daerah.
Dia mencontohkan kegiatan tersebut dilakukan oleh 2 unit vertikal DJBC di Bojonegoro dan Mojokerto. Misal, para petugas Kantor Bea dan Cukai Bojonegoro menggelar sosialisasi Gempur Rokok Ilegal melalui program Sobo Pasar.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Pasar Kalitidu menyasar para pedagang dan masyarakat sekitar sebagai audiensnya. Petugas memberikan penyuluhan tentang aturan hukum yang berlaku serta sanksi bagi pihak yang memperjualbelikan rokok tanpa pita cukai atau dengan pita cukai palsu.
Melalui kegiatan tersebut, lanjut Budi, petugas bea dan cukai membagikan stiker kampanye Gempur Rokok Ilegal, sekaligus meminta masyarakat berpartisipasi aktif menolak penjualan produk ilegal dan melaporkan bila ada yang melanggar.
Sementara di Mojokerto, Bea Cukai Sidoarjo bekerja sama dengan Pemkab Mojokerto untuk menyelenggarakan operasi gempur rokok ilegal. Kegiatan ini didanai melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT).
Operasi yang melibatkan 4 tim gabungan ini berhasil menyita 11.000 batang rokok polos tanpa pita cukai. Budi menyampaikan petugas sudah menangkap pelaku peredaran rokok ilegal meski sempat mendapat perlawanan.
"Ada pihak-pihak yang belum memahami dampak negatif rokok ilegal terhadap ekonomi. Kami terus berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar masyarakat dapat menerima pesan ini dengan baik," jelas Budi. (rig)
