JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor tersebut sudah mencapai Rp200,66 triliun hingga 10 November 2025.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut realisasi ini setara 78,74% dari target Rp254,83 triliun. Menurutnya, kinerja PNBP ESDM akan terus bergerak hingga tutup buku, bahkan berpotensi melampaui target yang telah ditetapkan.
"Insyaallah target PNBP ini bisa tercapai sampai dengan 31 Desember. Mudah-mudahan bisa lebih. Sekalipun kita tahu bahwa harga komoditas sekarang lagi turun," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR, dikutip pada Rabu (12/11/2025).
Bahlil mengatakan kinerja PNBP ESDM masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Misal, penurunan harga minyak bumi sehingga meleset jauh dari asumsi APBN 2025.
Tidak hanya minyak, penurunan harga komoditas juga terjadi pada batu bara dan mineral lainnya.
Di sisi lain, dia memaparkan pemerintah berupaya meningkatkan produksi minyak bumi yang agar bisa mencapai target. Lifting minyak bumi saat ini tercatat sebanyak 605.800 barel per hari atau naik 4,9%.
Meski menantang, Bahlil menegaskan Kementerian ESDM tidak akan menjadikan penurunan harga minyak dan mineral sebagai alasan untuk memangkas target pendapatan negara.
"Karena apa? Negara sekarang lagi membutuhkan banyak anggaran untuk pembiayaan, termasuk di sektor ESDM," ujarnya.
Perlu diketahui, ada beberapa jenis PNBP yang diterima oleh negara dari sektor ESDM. Beberapa di antaranya yakni iuran tetap, iuran produksi/royalti, dana hasil produksi batu bara (DHPB), dan penjualan hasil tambang (PHT). (dik)
