JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mendorong para pelaku industri otomotif untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor, salah satunya Meksiko.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan aksesi blok perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP).
"Dengan Indonesia masuk aksesi CP-TPP, ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Jadi, kami berharap ekspor Indonesia ke Meksiko dalam 2 tahun ke depan bisa diperluas," katanya, dikutip pada Minggu (12/10/2025).
Sebagai informasi, CP-TPP adalah perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya. Adapun 12 negara ini terdiri atas Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Britania Raya, Vietnam.
Airlangga menyebut total penjualan kendaraan baru dunia pada tahun lalu mencapai 92,5 juta unit. Penjualan di pasar global didominasi oleh kendaraan internal combustion engine (ICE) sebesar 80,8% atau sekitar 74,7 juta unit.
Untuk kawasan Asean, penjualan di pasar pada 2024 sekitar 3,15 juta unit. Pasar Asean juga masih didominasi kendaraan dengan porsi 93,7% atau 2,95 juta unit. Sementara di Indonesia, penjualan mobil nasional pada 2024 sebanyak 1,2 juta unit, dan ekspor 500.000 unit.
Sepanjang Januari-Agustus 2025, ekspor mobil nasional mencapai 375.000 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan ekspor mobil tahun ini bisa mencapai 500.000 unit.
"Kami rasa perlu untuk meningkatkan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global," tutur Airlangga.
Selain otomotif, Airlangga menilai Indonesia harus menguasai teknologi kunci, yaitu semikonduktor dan kecerdasan artifisial (AI). Diperkirakan 90% mobil baru global pada tahun 2025 akan memiliki fitur AI terintegrasi.
Sistem AI untuk Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS) saja diproyeksikan memiliki market value sebesar US$95 miliar secara global pada 2030.
"Bapak Presiden juga meminta agar ekosistem semikonduktor untuk terus dikembangkan. Beberapa produsen semikonduktor ada di Indonesia, termasuk salah satunya adalah Infineon," ujar Menko Airlangga. (rig)