JAKARTA, DDTCNews - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) memulai uji coba prototipe portal bantuan sosial (bansos) digital.
Uji coba dilakukan guna mempersiapkan peluncuran portal bansos digital secara terbatas pada pekan kedua September 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Judulnya sederhana, digitalisasi penyaluran bansos. Kita ingin memastikan prosesnya lebih mudah, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Uji coba ini adalah langkah awal sebelum sistem benar-benar diterapkan secara luas," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dikutip pada Minggu (7/9/2025).
Digitalisasi bansos merupakan langkah awal implementasi Peraturan Presiden (Perpres) 83/2025 tentang Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.
Portal digitalisasi bansos dirancang untuk memudahkan pendaftaran penerima manfaat bansos secara mandiri. Masyarakat cukup memasukkan data diri yang nantinya akan diverifikasi secara biometrik melalui sistem milik Ditjen Dukcapil.
Digitalisasi bansos diharapkan bisa mendukung penyaluran bansos yang lebih transparan, akurat, dan terhindar dari praktik subjektif di tingkat lokal.
Apabila tidak memiliki ponsel atau akses internet, masyarakat bisa mendaftar melalui tenaga pendamping sosial atau perangkat desa yang sudah dilatih menggunakan portal digitalisasi bansos. Demi keamanan, akun para pendamping pun wajib diverifikasi secara biometrik.
"Yang butuh, silakan daftar. Kalau tidak punya gadget, bisa dibantu pendamping atau perangkat desa. Intinya, kita ingin tidak ada warga miskin yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses teknologi," ujar Gus Ipul.
Menurutnya, proses registrasi sudah dibuat sesederhana mungkin agar mudah dilaksanakan oleh masyarakat. Guna memastikan keaslian pendaftar, verifikasi biometrik telah didukung dengan liveness detection yang dapat membedakan orang asli dari foto atau tiruan.
Sebagai informasi, realisasi belanja bansos pada semester I/2025 sudah mencapai Rp78 triliun atau 57,7% dari target yang tercantum dalam APBN. Bila dibandingkan dengan semester I/2024, realisasi bansos pada semester I/2025 tumbuh sebesar 2,9%.
Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
Bansos yang dikucurkan pada semester I/2025 terdiri atas program keluarga harapan senilai Rp13,1 triliun, kartu sembako senilai Rp25,9 triliun, penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (PBI JKN) senilai Rp23,2 triliun, program Indonesia pintar senilai Rp6,6 triliun, serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah senilai Rp7,8 triliun. (dik)