RAPBN 2026

Rasio Pendapatan 2026 Turun, Fraksi Golkar Minta Basis Pajak Diperluas

Muhamad Wildan
Selasa, 19 Agustus 2025 | 16.15 WIB
Rasio Pendapatan 2026 Turun, Fraksi Golkar Minta Basis Pajak Diperluas
<p>Rapat DPR.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) meminta pemerintah untuk terus meningkatkan pendapatan negara, utamanya dari pajak, guna mendukung konsolidasi fiskal.

Merujuk pada Nota Keuangan RAPBN 2026, rasio pendapatan negara yang diusulkan untuk tahun depan hanya 12,24% dari PDB, lebih rendah dibandingkan dengan target rasio pendapatan tahun ini sebesar 12,36%.

"Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan penerimaan negara belum sepenuhnya mengimbangi laju pertumbuhan PDB," bunyi pandangan Fraksi Golkar, Selasa (19/8/2025).

Oleh karena itu, Golkar berpandangan pemerintah masih perlu memobilisasi penerimaan negara. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain optimalisasi penerimaan pajak, digitalisasi sistem perpajakan, dan perluasan basis pajak.

Menurut Golkar, upaya-upaya tersebut diperlukan sehingga konsolidasi fiskal menuju defisit sebesar 2,48% dari PDB sebagaimana yang diusulkan pada RAPBN 2026 dapat dicapai dengan ditopang oleh penerimaan yang kuat.

"Dengan demikian, ruang fiskal Indonesia tidak hanya bergantung pada efisiensi belanja, tetapi juga ditopang sumber penerimaan yang kuat untuk mendukung program prioritas nasional," tulis Fraksi Partai Golkar dalam dokumen pandangan fraksi.

Sebagai informasi, target pendapatan negara yang diusulkan oleh pemerintah untuk tahun depan mencapai Rp3.147,7 triliun, tumbuh 9,8% dibandingkan dengan proyeksi pendapatan negara pada tahun ini.

Usulan target pendapatan negara tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan senilai Rp2.692 triliun dan PNBP senilai Rp455 triliun. Penerimaan perpajakan diusulkan naik 12,8% dari proyeksi tahun ini, sedangkan PNBP turun 4,7%.

Dengan belanja negara yang diusulkan Rp3.786,5 triliun, defisit anggaran pada tahun depan menjadi Rp638,8 triliun atau 2,48% dari PDB. Defisit dimaksud lebih rendah ketimbang outlook pada tahun ini sejumlah Rp662 triliun atau 2,78% dari PDB. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.