JAKARTA, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto resmi menyerahkan RAPBN 2026 beserta Nota Keuangannya kepada DPR pada 15 Agustus 2025.
Pemerintah mengusulkan RAPBN 2026 senilai Rp3.786,5 triliun. Dari angka tersebut, 39,5% di antaranya adalah berupa belanja kementerian/lembaga (K/L).
"Kalau kita lihat postur, dari sisi pagu belanjanya, belanja kementerian/lembaga akan mencapai Rp1.498,3 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dikutip pada Senin (18/8/2025).
Pagu anggaran K/L 2026 ini naik 28,3% dari pagu indikatif yang senilai Rp1.167,8 triliun.
Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling dominan di Indonesia. Pada 2026, target penerimaan pajak diusulkan senilai Rp2.357,7 triliun atau 74,9% dari target pendapatan negara yang sebesar Rp3.147,7 triliun.
Sri Mulyani mengatakan pagu anggaran K/L pada 2026 yang senilai Rp1.498,3 triliun tadi terdiri atas kebutuhan minimum pemerintah Rp564,2 triliun dan belanja prioritas K/L Rp934,1 triliun. Belanja kebutuhan minimum pemerintah antara lain untuk belanja pegawai Rp383 triliun; belanja barang operasional; serta operasional pertahanan, operasi pendidikan, serta tugas-fungsi K/L.
Sementara itu, belanja prioritas K/L antara lain berupa bansos reguler, belanja program makan bergizi gratis, dan belanja prioritas 98 K/L.
Dalam Buku II Nota Keuangan 2026, kemudian tertulis perincian pagu anggaran untuk 102 K/L. Berikut ini 10 K/L dengan pagu anggaran paling jumbo pada tahun depan: