JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia mengajak investor asal Selandia Baru untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di industri pengolahan susu.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai suntikan investasi dari negara produsen susu yang unggul tersebut akan mendorong kinerja industri dalam negeri. Lalu, produk yang dihasilkan nantinya berguna mendorong ketahanan pangan dan gizi.
"Indonesia juga mengundang Selandia Baru untuk memperluas investasi di sektor pengolahan susu guna meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat secara berkelanjutan," katanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (10/8/2025).
Untuk menguatkan hubungan perdagangan dan investasi, lanjut Airlangga, kedua negara juga telah memperbarui komitmen perdagangan dalam Plan of Action Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru Tahun 2025-2029.
Dia menyebut Indonesia-Selandia Baru sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral, yakni senilai NZD6 miliar atau sekitar Rp58,1 triliun pada 2029. Angka tersebut naik 50% dari target sebelumnya sebesar NZD4 miliar hingga 2024.
Namun demikian, Airlangga menuturkan kedua negara juga perlu menyelesaikan sengketa importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan, yang masih dibahas di World Trade Organization (WTO).
"Penyelesaian tersebut dapat mendorong kedua negara untuk lebih fokus ke bidang-bidang strategis lain guna memperkuat kerja sama ekonomi," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay mengaku perusahaan-perusahaan di Selandia Baru memiliki kapasitas dan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, termasuk menyuntik modal. Dia juga mendukung proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.
"Selandia Baru mendukung penuh langkah Indonesia yang tengah melakukan proses aksesi ke OECD serta Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP)," tutur McClay. (rig)