JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia dan Vietnam terus memperkuat kemitraan dengan menjajaki peluang kerja sama di berbagai sektor strategis, terutama di tengah ketidakpastian global saat ini.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai terdapat peluang besar untuk meneken kerja sama strategis di industri peralatan lainnya, perdagangan, ketenagalistrikan, jasa, hotel, restoran, dan perikanan.
"Indonesia dan Vietnam telah menandatangani Letter of Intent untuk mengembangkan ekonomi digital dan kapasitas teknis untuk memperkuat infrastruktur, mendorong inovasi, dan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," katanya, dikutip pada Minggu (3/8/2025).
Airlangga menuturkan kerja sama antarnegara kawasan tersebut sangat penting untuk meningkatkan daya saing, serta mempromosikan perdagangan dan investasi.
Ditambah lagi, kedua negara juga berkomitmen mempertahankan tatanan perdagangan multilateral yang terbuka, tangguh, dan berwawasan dalam jangka panjang.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan Vietnam turut berperan penting dalam komunitas ekonomi ASEAN. Selain itu, ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) sedang berlangsung mencerminkan upaya-upaya untuk menyederhanakan perdagangan di tengah disrupsi global.
"Dengan adanya perang dagang global saat ini, saya rasa ASEAN, yang percaya pada kolaborasi multilateral, harus memperkuat ekonomi intra-ASEAN-nya sendiri," ujarnya.
Melalui ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA), Airlangga berharap penerapannya bisa meningkatkan nilai ekonomi digital ASEAN menjadi US$2 triliun pada 2030. Di Indonesia, nilai ekonomi digitalnya diproyeksikan mencapain US$600 miliar.
"Indonesia diperkirakan sekitar US$600 miliar. Jadi, saya pikir ini merupakan peluang bagi Indonesia dan juga bagi ASEAN," tuturnya. (rig)