PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Juli 2025 Capai 2,37%, Disumbang Minyak Goreng hingga Emas

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 01 Agustus 2025 | 10.30 WIB
Inflasi Juli 2025 Capai 2,37%, Disumbang Minyak Goreng hingga Emas
<p>Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan&nbsp;tingkat inflasi pada Juli 2025 mencapai 2,37% (<em>year on year</em>), Jumat (1/8/2025).</p>

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juli 2025 mencapai 2,37% (year on year). Laju inflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 sebesar 2,13%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan level inflasi pada Juli 2025 menunjukan terjadi kenaikan indeks harga konsumen, dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025.

"Secara year on year, pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 2,37%," ujarnya dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/8/2025).

Berdasarkan komponennya, Pudji melaporkan seluruh komponen, yaitu komponen inti, harga diatur pemerintah, dan harga bergejolak, kompak mengalami inflasi pada Juli 2025.

Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,32% dan memberikan andil terhadap inflasi terbesar, yakni 1,49%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, dan minyak goreng.

Sementara pada komponen harga diatur pemerintah, mengalami inflasi 1,32% atau memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,26%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada komponen ini ialah tarif air minum PAM di 13 wilayah, sigaret kretek mesin (SKM), dan bahan bakar rumah tangga.

Selanjutnya, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 3,82%, dan menyumbang inflasi sebesar 0,62%. Komoditas penyumbang inflasinya antara lain bawang merah, tomat, dan beras.

Berikutnya, Pudji menyampaikan berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,75%. Kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 1,08% terhadap keseluruhan inflasi.

Dia menyebutkan komoditas yang menyumbang inflasi terbesar antara lain bawang merah, tomat, dan beras. Adapun komoditas di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang ikut menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan, tarif air minum PAM, nasi dengan lauk, dan bahan bakar rumah tangga.

Selain itu, kelompok pengeluaran yang masih mengalami deflasi secara tahunan pada Juli 2025 adalah kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. Adapun andil deflasi 0,02% dan didorong oleh deflasi telepon seluler.

Sementara secara bulanan, BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,30% pada Juli 2025. Angka itu lebih tinggi ketimbang inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,19%.

Pudji menyampaikan penyumbang utama inflasi pada Juli 2025 antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,22%. Berdasarkan komoditasnya, yang paling banyak menyumbang inflasi yaitu beras, tomat, dan cabai rawit.

"Pada Juli 2025, terjadi inflasi sebesar 0,30% secara bulanan, atau terjadi kenaikan harga konsumen dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025," kata Pudji. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.