APBN 2025

Pendapatan Negara Terealisasi Lebih Cepat, APBN Surplus Rp4,3 Triliun

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 23 Mei 2025 | 14.51 WIB
Pendapatan Negara Terealisasi Lebih Cepat, APBN Surplus Rp4,3 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN mengalami surplus senilai Rp4,3 triliun hingga akhir April 2025, setelah defisit 3 bulan berturut-turut.

Sri Mulyani mengatakan APBN mengalami surplus karena pendapatan negara mencapai Rp810,5 triliun, sedangkan belanja negara Rp806,2 triliun. Menurutnya, pendapatan negara, terutama setoran pajak, mengalami peningkatan yang lebih tinggi ketimbang belanja negara.

"Karena kecepatan pendapatan negara lebih dulu mendekati 30% dari target, sedangkan belanja negara masih 20%, kita lihat postur APBN akhir april mencatatkan surplus," ujarnya dalam Konpers APBN Kita, Jumat (23/5/2025).

Sri Mulyani lantas menjelaskan kinerja APBN Januari-Maret 2025 yang masih membukukan defisit. Menurutnya, defisit terjadi karena penerimaan pajak mengalami shock imbas tingginya restitusi dan ada penyesuaian tarif efektif rata-rata (TER) PPh Pasal 21.

Kini, sambungnya, pendapatan negara mengalami tren perbaikan. Hal itu tecermin dari realisasi senilai Rp810,5 triliun sepanjang Januari-April 2025, sedangkan belanja negara sebesar Rp806,2 triliun.

"Dari yang tadinya berturut-turut mengalami defisit, kini surplus sebesar Rp4,3 triliun," ucapnya.

Sri Mulyani kemudian memerinci pendapatan negara pada periode Januari-April 2025 terdiri atas penerimaan pajak senilai Rp557,10 triliun serta kepabeanan dan cukai senilai Rp100 triliun.

Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi Rp153,3 triliun.

"Sudah terjadi akselerasi pendapatan negara, terutama untuk pajak, bea cukai, mengikuti rhythm cukup baik. PNBP juga mencapai 30% di kuartal I/2025 plus satu bulan," imbuh Menkeu.

Mengenai komponen belanja negara, terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp546,8 triliun dan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp259,4 triliun. Belanja pemerintah pusat yang Rp546,8 triliun ini terdiri atas kementerian/lembaga (KL) senilai RpRp253,6 triliun dan belanja non-KL senilai Rp293,1 triliun. 

Sri Mulyani juga menyampaikan keseimbangan primer APBN hingga akhir April 2025 sebesar Rp173,9 triliun, dan pembiayaan anggaran sebesar Rp279,2 triliun. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.