Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Istimewa Laporan Tahunan 2024 di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (19/2/2025).
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto berkomitmen meningkatkan kesejahteraan, serta memperbaiki kualitas hidup para hakim. Rencananya, pemerintah akan bekerja sama dengan DPR dalam merancang kebijakan tersebut.
Menurut Prabowo, kesejahteraan hakim perlu ditingkatkan mengingat hakim telah menanggung beban kerja dan tanggung jawab yang besar. Pasalnya, seorang hakim harus menangani, mempertimbangkan, mempelajari, dan memutus ratusan perkara.
"Saya bertekad bekerja sama dengan legislatif. Kami akan bicarakan bagaimana memperbaiki kualitas hidup semua hakim," katanya dalam Sidang Istimewa Laporan Tahunan 2024 di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (19/2/2025).
Berdasarkan catatan MA, beban perkara yang ditanggung oleh setiap hakim pada tingkat pertama mencapai 1.547 perkara dalam setahun. Sementara itu, beban perkara yang ditanggung oleh 1 hakim pada tingkat banding dan Pengadilan Pajak mencapai 137 perkara per tahun.
"Beban saudara sangat berat karena setiap rakyat kita bergantung pada putusan-putusan saudara. Rakyat kita berharap keadilan, apalagi yang paling lemah, miskin, dan tidak berdaya, tempat terakhir mereka mencari keadilan adalah kepada para hakim," ujar Prabowo.
Meski menanggung beban kerja dan tanggung jawab yang berat, hingga saat ini masih terdapat hakim yang tinggal di rumah kos dan tidak mendapatkan rumah dinas.
"Saya mengakui baru sekarang sadar betapa berat beban para hakim. Maaf saya seumur hidup berada di sektor eksekusi, pelaksana. Saya pelaku. Kadang kami pelaku menganggap hukum itu sesuatu yang mudah untuk ditegakkan dan dijalankan," tutur Prabowo.
Komitmen presiden untuk memperbaiki penghasilan para hakim supaya bisa lebih baik sesungguhnya sempat dinyatakan pada tahun lalu. Pesan tersebut disampaikan Prabowo melalui Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat rapat audiensi dengan Solidaritas Hakim Indonesia. (rig)