Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Makassar, Sulawesi Sealatan, Kamis (9/1/2025). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menyiapkan strategi penguatan investasi industri kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik industri kendaraan bermotor listrik ke dalam negeri berkat berlimpahnya sumber daya nikel di Indonesia. Tak hanya memiliki sumber daya, Indonesia juga memiliki ekosistem industri baterai yang cukup berkembang.
"Kita kan potensi dari nikelnya segala macam, baterainya sudah ada, recycle baterainya sudah ada. Nah, tapi mobilnya kan kita belum ada nih, mobil listriknya, sedangkan kita kan sudah berkomitmen untuk net zero emission di 2060, malah keinginannya Bapak Presiden bisa lebih cepat," ujar Rosan, dikutip Sabtu (8/2/2025).
Hingga saat ini, kegiatan manufaktur kendaraan bermotor listrik di dalam negeri masih bergantung pada investasi dari perusahaan asing. Ke depan, peran Indonesia dalam produksi kendaraan bermotor listrik perlu ditingkatkan.
"Produksi mobil kita kan sekitar 1,2 juta per tahun, dan berkembang, dan diharapkan di tahun 2030 tadi disampaikan sampai 2,5 juta. Ya, intinya masa kita hanya tidak bisa berperan lebih besar dari itu," ujar Rosan.
Rosan pun menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada investasi dari luar, tetapi juga mengkaji kemungkinan pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional.
"Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada pengembangan berikutnya, nanti kita akan bicara dan akan kerjakan lebih lanjut lagi," ucap Rosan.
Melalui langkah ini, pemerintah berharap bisa mempercepat pengembangan industri kendaraan bermotor listrik nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global. (sap)