Menteri Investasi Rosan Roeslani menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada Januari hingga September 2024 sudah melebihi target yang ditetapkan dalam rencana strategis (renstra).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan realisasi investasi pada Januari hingga September 2024 sudah mencapai Rp1.261,43 triliun, 101,78% dari target dalam renstra.
"Kalau kita bicara target renstra, Alhamdulillah sudah lewat," ujar Rosan, dikutip Rabu (16/10/2024).
Meski target renstra sudah terlewati, perlu dicatat bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan target realisasi investasi sepanjang 2024 senilai Rp1.650 triliun. "Ada target dari Bapak Presiden, kita sudah 76,4%," kata Rosan.
Dari keseluruhan penanaman modal tersebut, tercatat ada 1,87 juta tenaga kerja Indonesia yang sudah terserap.
Secara terperinci, realisasi investasi pada Januari hingga September 2024 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) senilai Rp654,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp607,03 triliun.
Lebih lanjut, realisasi investasi di pulau Jawa tercatat mencapai Rp626,43 triliun, sedangkan investasi di luar Jawa sudah mencapai Rp635 triliun. "Yang luar Jawa lebih banyak sedikit, walaupun yang di pulau Jawa meningkatnya lebih banyak," ujar Rosan.
Dari total realisasi investasi senilai Rp1.261,43 triliun dimaksud, sebesar 21,6% atau senilai Rp272,81 triliun adalah realisasi investasi pada sektor-sektor yang terkait dengan hilirisasi komoditas sumber daya alam.
Realisasi investasi terkait dengan pembangunan smelter untuk hilirisasi nikel, tembaga, bauksit, dan timah tercatat mencapai Rp170,78 triliun, sedangkan realisasi investasi terkait hilirisasi CPO mencapai Rp44,09 triliun.
Selanjutnya, realisasi investasi pada sektor pulp and paper mencapai Rp33,72 triliun, sedangkan pada sektor petrokimia mencapai Rp17,46 triliun. (sap)