JAKARTA, DDTCNews – Lembaga National Single Window (LNSW) mengeklaim pelayanan ekspor, impor, dan logistik oleh kementerian/lembaga makin efisien seiring dengan dibentuknya sistem Indonesia National Single Window (INSW).
Kepala LNSW Oza Olavia mengatakan sistem INSW telah membuat pelayanan ekspor, impor, dan logistik oleh kementerian/lembaga makin efisien dan terintegrasi. Dengan sistem INSW, interaksi antara pelaku usaha dan petugas juga makin minimal.
"Saat ini, pelaku usaha hanya memerlukan interaksi yang sederhana dan terintegrasi dengan pemerintah," katanya, dikutip pada Jumat (5/7/2024).
Oza menuturkan sistem INSW bertujuan menghadirkan satu wajah layanan pemerintah kepada pelaku usaha. Sebelum ada sistem INSW, kegiatan ekspor, impor, dan logistik dihadapkan pada berbagai kendala tata kelola karena diproses manual serta rawan duplikasi proses dan data.
Setelah sistem INSW dikembangkan, terjadi transformasi digital ekspor, impor, dan logistik. Pelaku usaha pun cukup menyampaikan 1 kali pengajuan melalui sistem INSW. Setelah itu, sistem tersebut akan mendistribusikan data ke sistem yang ada di kementerian/lembaga terkait.
Menurut Oza, sistem INSW juga telah mengubah pola kerja manual menjadi berbasis digital untuk setiap layanan pemerintah sejak sebelum kedatangan (pre-arrival), saat kedatangan (pre-cargo clearance), proses cargo clearance, hingga post-cargo clearance.
Salah satu capaian dari sistem INSW ialah proses pengiriman dokumen surat keterangan asal (SKA) elektronik kini lebih cepat. Dari semula membutuhkan 19 hari untuk dokumen manual, kini dapat dilakukan dalam 7,4 menit.
Hasil survei Prospera pada 2023 juga menunjukkan integrasi layanan perizinan yang dilakukan sistem INSW telah berhasil mencapai efisiensi waktu sebesar 56,4% dan efisiensi biaya 97,8%. (rig)