Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ruang fiskal pada APBN akan disiapkan guna mengakomodasi program yang diusung, termasuk makan siang gratis, oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sri Mulyani menjelaskan Kementerian Keuangan sedang menyiapkan kerangka besar APBN untuk pemerintahan baru, mulai dari postur anggaran sampai dengan proyeksi pendapatan dan belanjanya.
"Kami memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini, pendapatan seperti yang tadi saya sampaikan," katanya, dikutip pada Minggu (2/6/2024).
Khusus terkait dengan pendapatan negara, lanjut Sri Mulyani, reformasi perpajakan masih diperlukan guna menjawab tantangan-tantangan dalam upaya pengumpulan penerimaan negara yang berpotensi terjadi ke depannya.
"Kami akan coba terus reformasi dari sisi perpajakan. Memperkuat institusi, membersihkan dari praktik korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital sehingga proses bisnisnya menjadi lebih certain dan less corrupt," ujarnya.
Terkait dengan belanja, Sri Mulyani menuturkan belanja yang berfokus pada sumber daya manusia masih diperlukan sehingga Indonesia bisa naik status menjadi high income country.
"There is no high income country without a good quality of human capital. Jadi, mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, hingga program makan siang. Itu semua at the end, the most important asset dari republik ini adalah manusianya," tuturnya.
Sebagai informasi, penyusunan APBN diawali dengan penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) oleh pemerintah ke DPR. Untuk memulai penyusunan APBN 2025, Kemenkeu telah menyampaikan KEM-PPKF 2025 ke DPR pada bulan lalu.
Dalam KEM-PPKF tersebut, pendapatan negara pada tahun depan ditargetkan sebesar 12,14% hingga 12,36% dari PDB, sedangkan belanja negara diusulkan sebesar 14,59% hingga 15,18% dari PDB.
Defisit anggaran pada tahun depan ditargetkan sebesar 2,45% hingga 2,82% dari PDB, lebih tinggi dibandingkan dengan target defisit anggaran tahun ini yang sebesar 2,29% dari PDB. (rig)