Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pemerintah AS siap mendukung pendanaan transisi energi Indonesia melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan mengacu pada jadwal yang tertuang dalam Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP).
Melalui JETP, AS bersama negara International Partners Group (IGP) lainnya yaitu Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris akan mengucurkan dana senilai US$20 miliar atau sekitar Rp314 triliun untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
"Presiden AS Joe Biden memuji komitmen penerapan energi terbarukan dan target emisi sektor tenaga listrik Indonesia berdasarkan JETP," tulis White House dalam keterangan resmi, Selasa (14/11/2023).
Guna mendukung pelaksanaan JETP tersebut, Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian ESDM Indonesia telah menyepakati nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait dengan pengembangan energi dan mineral berkelanjutan.
Lebih lanjut, AS melalui US Trade and Development Agency (USTDA) juga akan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk membangun renewable energy minigrid di 5 daerah terpencil Indonesia Timur.
Lalu, pemerintah AS melalui US Agency for International Development (USAID) akan mendukung perusahaan nasional Indonesia dalam mengembangkan rencana transisi energinya.
Kementerian Energi AS juga akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi skenario penghentian penggunaan batu bara dan penetapan harga energi terbarukan.
Tak hanya itu, Kementerian Energi AS bersama Kementerian ESDM Indonesia juga akan membuat peta jalan yang mengidentifikasi alternatif energi ramah lingkungan yang layak untuk menggantikan batu bara.
Peta jalan ini dinilai dapat mendorong terciptanya rantai pasok baterai, semikonduktor, serta nikel yang bersih, bernilai tinggi, dan memenuhi standar lingkungan hidup sesuai dengan tujuan JETP.
"AS akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengatasi kebutuhan tenaga kerja guna memastikan pekerja mendapatkan manfaat dari transisi ini," sebut White House AS dalam keterangan resmi.
Sebagai informasi, CIPP adalah dokumen yang berisi rencana investasi dan kebijakan JETP. CIPP resmi dirilis untuk publik pada 1 November 2023.
Kepala Sekretariat JETP Indonesia Edo Mahendra menjelaskan CIPP adalah living document yang terus diperbarui sehingga dapat mencerminkan perkembangan ekonomi global dan prioritas pembangunan.
"Kami mengharapkan keterlibatan publik dalam upaya kami untuk terus menyempurnakan dokumen ini sehingga dapat mendukung implementasi kemitraan ini dengan baik," ujar Edo. (rig)