INSENTIF FISKAL

Bersiap, Insentif Vokasi & Riset Dirilis Pekan Depan

Redaksi DDTCNews
Kamis, 13 Juni 2019 | 10.06 WIB
Bersiap, Insentif Vokasi & Riset Dirilis Pekan Depan

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah berencana merilis insentif fiskal untuk kegiatan vokasi serta penelitian dan pengembangan (litbang) pada pekan depan. Insentif super deduction tax ini sudah ditunggu-tunggu sejak tahun lalu.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan finalisasi aturan main super deduction tax yang dituangkan dalam peraturan pemerintah (PP) sudah selesai. Otoritas terkait juga sudah meneken beleid tersebut sehingga siap diluncurkan.

“PP-nya sudah final dan sudah diparaf menteri dan lain-lain,” katanya kepada DDTCNews, Kamis (13/6/2019).

Rencananya, lanjut Susiwijono, insentif pajak tersebut akan rilis pada pekan depan. Publikasi dan sosialisasi akan dilakukan serentak mulai akhir Juni 2019. Dengan demikian, pelaku usaha bisa segera memanfaatkan fasilitas pengurangan basis pengenaan pajak ini setidaknya pada semester II/2019.

“Untuk rilisnya minggu depan dan kita akan adakan konferensi pers khusus untuk itu,” imbuhnya.  

Seperti diketahui, rencana pemberian super deduction tax untuk vokasi dan litbang sudah bergulir sejak tahun lalu. Dalam perkembangan terakhir, pengurang penghasilan bruto direncanakan hingga maksimal 200% bagi industri yang menjalankan pendidikan vokasi. Ini berbeda dari rencana semula yang maksimal hanya 100%.

Selanjutnya, untuk industri yang melakukan litbang (research and development/R&D), pemerintah berencana memberikan pengurang penghasilan bruto maksimal 300%. Hal ini juga lebih besar dari rencana semula yang hanya 200%.

Sebanyak 16 kompetensi keahlian vokasi kategori umum yang direncanakan bisa mendapatkan insentif super deduction tax, antara lain elektronika industri, instalasi pemanfaatan tenaga listrik, permesinan, pengelasan, pengecoran, pemeliharaan mekanik industri, instrumentasi logam, serta fabrikasi logam.

Selain itu, insentif ini rencananya akan diberikan untuk 20 kompetensi keahlian yang terbagi menjadi lima kategori. Kelima kategori ini adalah otomotif, furnitur, perkapalan, tekstil dan garmen, serta logistik industri. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.