TIDORE, DDTCNews – Aktivitas ekonomi di luar wilayah Jawa terus digenjot pemerintah pusat. Pasalnya, potensi ekonomi di luar Jawa khususnya di kawasan Indonesia Timur belum tergarap dengan sempurna.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri serangkaian kunjungan kerja ke Ternate dan Tidore untuk melakukan diseminasi Dana Desa. Secara spesifik dia meminta Ditjen Bea dan Cukai untuk melakukan asistensi bagi pengusaha lokal yang memiliki komoditas siap ekspor.
"Saya meminta jajaran Bea dan Cukai agar membantu apabila ada produk yang siap ekspor," katanya, Kamis (8/3).
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu wilayah Maluku secara umum memiliki potensi besar di bidang kelautan. Oleh karena itu, perlu asistensi pemangku kepentingan agar potensi ini bisa benar-benar menggerakkan roda ekonomi lokal.
"Salah satu potensinya yang luar biasa adalah kualitas ikan yang luar biasa segar. Saya dengar dari jajaran Bea dan Cukai pertama kali Tidore (bisa) ekspor langsung ke Jepang. Pertama sekali 17 tahun yang lalu (tapi) sekarang tidak lagi," terang Sri Mulyani dilansir laman Kemenkeu.
Oleh karena itu, perangkat desa harus mengetahui potensi produk dan kualitas yang ada di wilayahnya. Kemudian bertahap meningkatkan kemampuan desa dalam memproduksi barang tersebut.
"Masyarakat harus tahu barang apa yang diminati pasar nasional atau internasional. Untuk itu, kita buka akses informasi serta konsultasi bagi Kepala Desa yang ingin melakukan ekspor. Tim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan siap membantu," jelasnya.
Tidak kalah penting, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa desa perlu membuat program yang sifatnya fokus pada satu sektor. Misalnya membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat menggunakan material yang ada di desa tersebut ataupun membangun sanitasi sebagai pendukung kegiatan ekonomi. (Amu)