DUBLIN, DDTCNews – Kasus perpajakan Apple yang melibatkan negara Irlandia semakin memanas. Pasalnya, pemerintah berharap Dewan Legislator menyetujui tuntutan Uni Eropa terhadap kasus Apple dengan menggunakan dukungan dari banyak pihak.
Pembuat kebijakan hukum Irlandia Kevin Moran menyatakan hal tersebut tidak akan membuat Pemerintah Irlandia menurunkan tarif pajak penghasilan badannya sebesar 12,5%, salah stau tarif terendah seantero Eropa.
“Saya telah memberi tahu kepada warga Amerika, Inggris, dan negara lainnya yang ingin mendirikan perusahaan di negara kami: Kami sangat terbuka dengan dunia bisnis dan kami akan lakukan apapun yang dapat kami lakukan untuk membuat mereka merasa seperti di rumah,” katanya, kemarin (7/9).
Dalam kasus ini, Pemerintah Irlandia menghadapi pertimbangan yang cukup berat bagi perusahaan luar negeri bahwa negaranya masih menjadi tempat bisnis yang ramah. Namun pada saat yang sama, Irlandia tidak ingin mengecewakan warganya.
Sebagian warga Irlandia ingin melihat adanya peningkatan pada infrastruktur entah di Irlandia maupun di negara Uni Eropa yang lain. Sebagian lainnya merasa Irlandia telah menggunakan cara yang ilegal dan tidak adil demi memikat perhatian investasi asing.
Pertimbangan lainnya yang membuat Irlandia bertahan dengan tarifnya yang miring adalah terbukanya lapangan pekerjaan oleh perusahaan asing.
“Kami yang seakan-akan hampir berasal dari negara Dunia Ketiga berbalik menjadi negara Barat dengan yang dapat memimpin di banyak kategori,” kata Deputi Kementerian Keuangan Eoghan Murphy seperti dikutip The Wall Street Journal.
Sementara itu, sebuah polling yang dilakukan terhadap penonton berita televisi di Irlandia menunjukkan sebanyak 62% penonton mendukung upaya Eropa meraup penerimaan dari Apple. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.