DUBLIN, DDTCNews - Pemerintah Irlandia memutuskan untuk menurunkan tarif PPN pada usaha restoran dan salon rambut dari 13,5% menjadi 9% pada tahun depan.
Penurunan tarif PPN ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Pachal Donohoe saat membacakan APBN 2026. Menurutnya, kebijakan tersebut bakal mendukung keberlangsungan lebih dari 150.000 pekerjaan di seluruh negeri.
"Kebijakan ini bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung bisnis di sektor jasa yang menghadapi peningkatan tekanan biaya," katanya, dikutip pada Rabu (8/10/2025).
Donohoe mengatakan penurunan tarif PPN dari 13,5% menjadi 9% akan mulai berlaku pada 1 Juli 2026. Kebijakan ini diperkirakan bakal menghilangkan potensi penerimaan negara senilai €232 juta atau Rp3,85 triliun untuk 6 bulan di 2026, serta €681 juta atau Rp11,3 triliun jika sudah berlaku dalam setahun penuh.
Sementara itu, Menteri Perusahaan Peter Burke menyebut pemangkasan tarif PPN untuk sektor jasa sebagai kebijakan yang tepat. Pada kuartal terakhir, pemerintah mencatat penurunan lapangan kerja sebesar 1,7% pada sektor usaha restoran dan salon rambut.
Kemudian, terjadi penurunan lapangan kerja penuh waktu sebesar 4,3%, yang menunjukkan peningkatan biaya yang telah ditanggung perusahaan selama beberapa bulan terakhir.
"Sangat jelas dari bukti yang saya miliki bahwa 75% dari restoran mempekerjakan kurang dari 10 orang. Artinya, setidaknya 150.000 pekerjaan akan dipertahankan di sektor tersebut," ujarnya dilansir rte.ie.
Sebelumnya, kalangan pengusaha di sektor jasa mendesak penurunan tarif PPN untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke restoran dan salon rambut. Sebab jika kunjungan sepi, pengusaha akan kesulitan menutup biaya yang mencakup listrik, asuransi, tenaga kerja, serta berbelanja bahan baku. Simak Hairstylist di Negara Ini Serukan Penurunan Tarif PPN ke 9% (dik)