Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Anggota DPR Filipina mengusulkan pemberian insentif pajak yang lebih besar bagi perusahaan yang bersedia mempekerjakan warga lanjut usia (lansia).
Anggota DPR Paolo Duterte mengatakan jumlah penduduk lansia di Filipina akan terus bertambah setiap tahun. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan insentif agar para lansia tetap produktif.
"Usia telah menjadi penghalang bagi warga lansia untuk bekerja. Padahal, banyak lansia masih mampu secara fisik dan mental untuk bekerja untuk menambah tabungan atau uang pensiun," katanya, dikutip pada Rabu (18/1/2023).
Duterte mengusulkan RUU Nomor 2384 untuk merevisi UU 9994 Tahun 2010 tentang Penduduk Lanjut Usia. RUU itu diusulkan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi warga lansia bekerja sebagai pekerja di perusahaan swasta.
Salah satu poin perubahan yang diusulkan yakni mengenai insentif pajak kepada perusahaan yang mempekerjakan warga lansia. Pada ketentuan yang berlaku saat ini, perusahaan dapat mengeklaim 15% gaji yang dibayarkan kepada pekerja lansia sebagai pengurang penghasilan bruto.
Melalui RUU 2384, Duterte mengusulkan agar perusahaan dapat mengeklaim 25% gaji yang dibayarkan kepada pekerja lansia sebagai pengurang penghasilan bruto. Besaran tersebut sama dengan insentif yang diberikan kepada perusahaan yang mempekerjakan disabilitas, yakni pengurang penghasilan bruto sebesar 25% dari gaji yang dibayarkan.
Dia menjelaskan perusahaan akan berhak memperoleh pengurangan penghasilan bruto jika memenuhi berbagai syarat. Syarat tersebut di antaranya, mempekerjakan lansia dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 bulan dan pendapatan tahunan lansia tersebut tidak melebihi ambang batas kemiskinan yang ditetapkan pemerintah.
Duterte menyebut 70% warga lansia Filipina masih suka bekerja karena sebagian besar dana pensiun atau tabungan pensiun belum mencukupi kebutuhan. Dia juga mengutip laporan Kementerian Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan yang menyatakan hampir 1,3 juta lansia Filipina hidup miskin.
Kemudian, BPS mencatat penduduk berusia 60 tahun ke atas tercatat sebanyak 9,22 juta atau 8,5% dari populasi pada 2020. Angka ini lebih tinggi dari 5 tahun sebelumnya, yang sebanyak 7,53 juta orang atau 7,5% populasi.
Sementara itu, Komisi Kependudukan dan Pembangunan memproyeksikan 14% dari total populasi akan berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2035.
"Artinya, banyak dari mereka masih harus tetap bekerja dan menjadi warga produktif secara ekonomi sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan," ujarnya dilansir mb.com.ph. (sap)