Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Para guru di Filipina yang tergabung dalam Alliance of Concerned Teachers (ACT) mendesak pemerintah memberikan insentif pajak. Insentif itu berupa penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sejumlah barang.
Presiden ACT Wilayah Ibu Kota Nasional Ruby Ana Bernardo mengatakan insentif pajak diperlukan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, termasuk para guru, di tengah kenaikan inflasi. Menurutnya, para guru harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk membeli berbagai barang pokok.
"Tidak pantas bagi pemerintah untuk membiarkan kami kesulitan karena mereka memungut lebih banyak PPN dari setiap kenaikan harga bahan bakar dan bahan pokok," katanya, dikutip pada Senin (21/11/2022).
Bernardo mengatakan para guru telah kehilangan senilai PHP4.000 atau sekitar Rp1,09 juta dari gaji bulanan akibat inflasi. Dalam perhitungan ACT, 92% nilai riil gaji para guru sekolah negeri terkikis karena inflasi Filipina mencapai 7,7% pada bulan lalu.
Dengan beratnya beban ekonomi tersebut, para guru meminta insentif seperti penghapusan PPN atas bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok. Di sisi lain, para guru juga mengusulkan kenaikan gaji.
Bernardo menyebut lebih dari 100 guru sekolah negeri juga mengadakan demonstrasi di Kota Quezon untuk menuntut penghapusan PPN dan kenaikan gaji tersebut. Pemerintah dinilai tidak membuat kebijakan yang signifikan untuk membantu para guru di tengah lonjakan inflasi.
"Hak kami untuk memperoleh hidup yang layak sudah dilanggar karena pemerintahan Marcos menolak mengulurkan tangan di tengah krisis ekonomi," ujarnya.
Ketua ACT Vladimer Quetua menyebut 9 dari 10 guru di Filipina berpenghasilan kurang dari PHP33.000 atau sekitar Rp9 juta per bulan. Golongan guru I mendapat penghasilan PHP25.439 atau Rp6,9 juta per bulan dengan upah riil senilai PHP21.577 atau Rp5,9 juta.
Kemudian, golongan guru II memperoleh gaji senilai P27.608 dan upah riilnya P23.416. Adapun pada guru golongan III, gajinya P29.798 dengan upah riilnya hanya P25.274.
"Guru dan keluarganya menderita kelaparan dan menanggung utang. Guru dan pekerja lainnya, baik di sektor swasta maupun publik, perlu diberi kenaikan gaji," katanya seperti dilansir philstar.com.
Quetua menambahkan para guru juga berencana bergabung dengan kelompok pekerja lain dalam unjuk rasa pada 30 November. Demonstrasi ini juga menuntut bantuan ekonomi yang mendesak di tengah krisis. (kaw)