Ilustrasi.
RAMALLAH, DDTCNews – Pengunjuk rasa menuntut Pemerintah Palestina untuk memberikan solusi terkait dengan tren kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok secara signifikan pada beberapa waktu terakhir ini.
Perwakilan demonstran Rami Al-Jnaidi mengatakan masyarakat gelisah terhadap peningkatan harga yang sangat signifikan, khususnya terhadap harga makanan dan kebutuhan lainnya. Untuk itu, para demonstran menuntut pemerintah untuk segera mengakhiri kondisi tersebut.
"Kami mendesak pemerintah turun tangan untuk mengakhiri kenaikan harga yang gila-gilaan ini," katanya dikutip dari swissinfo.ch, Selasa (7/6/2022).
Lonjakan harga makanan dan energi yang terlihat di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir telah memukul kondisi ekonomi negara tersebut. Menurut Biro Statistik Pusat Palestina, lonjakan harga makanan pokok mencapai sekitar 15% hingga 18% sejak Maret 2022.
Sementara itu, para demonstran dan pedagang menyatakan kenaikan harga makanan pokok telah menyentuh angka 30%. Pemerintah Palestina sempat membebaskan pajak gandum untuk mengatasi kenaikan harga tersebut sejak Februari 2022.
Namun, para pengunjuk rasa menuntut pembebasan pajak diperluas untuk kebutuhan pokok lainnya. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Palestina menyebutkan belum mampu memenuhi permintaan tersebut akibat kendala keuangan.
Dalam aksi protes tersebut, polisi telah melakukan penangkapan kepada sejumlah demonstran dan menggusur sejumlah tenda yang didirikan oleh demonstran di sepanjang jalan. Seorang pengacara mengatakan sedikitnya sembilan orang telah ditahan. (rig)