Ilustrasi. Seorang pegawai bekerja di pusat data perusahaan kripto BTC KZ. Foto diambil tanggal 6 November 2021. ANTARA FOTO/REUTERS/Pavel Mikheyev/WSJ/cfo
NUR SULTAN, DDTCNews - Pemerintah Kazakhstan berencana untuk meningkatkan pajak yang dibebankan terhadap penambang kripto atau cryptocurreny yang beroperasi di negara tersebut.
Menteri Perekonomian Kazakhstan Alibek Kuantyrov mengatakan pemerintah sedang merancang skema tarif pajak atas aktivitas penambangan kripto berdasarkan dari nilai koin yang berhasil ditambang. Makin tinggi nilai aset kripto, maka makin tinggi tarif yang dikenakan.
"Kami sedang mempertimbangkan untuk mengaitkan tarif pajak dengan nilai cryptocurrency. Bila nilai aset kripto meningkat, hal ini akan berdampak positif terhadap anggaran," katanya, dikutip pada Jumat (6/5/2022).
Sekadar informasi, Kazakhstan sempat menjadi lokasi pilihan para penambang Bitcoin dalam menjalankan usahanya setelah China melarang seluruh aktivitas usaha terkait dengan aset kripto pada tahun lalu.
Awalnya, Kazakhstan tidak mengenakan pajak khusus terhadap para penambang aset kripto yang datang. Namun, sikap Kazakhstan berbalik setelah pemerintah negara tersebut menyadari besarnya beban listrik untuk mendukung penambangan aset kripto.
Merespons hal tersebut, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan tarif pajak atas penggunaan listrik dari KZT1 menjadi KZT5 untuk setiap kWh yang digunakan penambang kripto.
Guna mengoptimalkan pajak, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev telah memerintahkan jajarannya untuk mengawasi seluruh aktivitas tambang serta kepatuhan para penambang terhadap pajak dan kepabeanan.
"Saya menginstruksikan kepada jajaran untuk berupaya meningkatkan penerimaan pajak sesegera mungkin," ujarnya seperti dilansir news.bitcoin.com. (rig)