Ilustrasi. Orang-orang menunggu giliran vaksin penyakit virus corona (COVID-19) di lobi stasiun utama Taipei menjelang tahun baru Imlek di Taipei, Taiwan, Senin (24/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Ann Wang/rwa/sad.
TAIPEI, DDTCNews – Pemerintah Taiwan memperpanjang masa berlaku insentif pajak khusus yang diberikan pada sektor teknologi untuk pengembangan 5G.
Menteri Perekonomian Taiwan Wang Mei Hua mengatakan insentif tersebut yang mulai berlaku sejak 2019 seharusnya berakhir pada Desember 2021. Namun, insentif tersebut akan diperpanjang hingga 2024 dengan persetujuan dari parlemen.
"Insentif ini diperpanjang hingga 2024 untuk meningkatkan kualitas industri teknologi dalam negeri dan mendorong digitalisasi," katanya dikutip pada Minggu (13/2/2022).
Untuk mendapatkan insentif tersebut, wajib pajak harus mengeluarkan biaya NT$1 juta—NT$1 miliar untuk pengembangan teknologi 5G. Nanti, 5% dari investasi wajib pajak untuk teknologi 5G tersebut dapat diklaim sebagai kredit pajak atas pajak korporasi yang terutang pada tahun berjalan.
“Kami berharap perpanjangan insentif ini mendorong transformasi sektor teknologi pascapandemi Covid-19,” tutur Wang seperti dilansir taipeitimes.com.
Tak hanya wajib pajak yang mengembangkan teknologi 5G, pemerintah juga memutuskan untuk memperluas cakupan penerima insentif dengan memberikan fasilitas tersebut kepada wajib pajak yang mengembangkan teknologi cybersecurity.
Pengembangan teknologi cybersecurity tersebut diharapkan meningkatkan kemampuan negara dalam melindungi data dan informasi dari serangan-serangan tertentu.
Di sisi lain, parlemen juga menyetujui amendemen UU Pajak Lisensi Kendaraan. Salah satu substansi amendemen tersebut adalah perpanjangan pembebasan pajak untuk kendaraan listrik selama 4 tahun hingga 31 Desember 2025.
Anggota Parlemen Kuomintang Zeng Mingzong mengatakan amendemen UU Pajak Lisensi Kendaraan sudah disetujui pada 28 Desember 2021. Dalam UU terbaru tersebut, pemerintah membebaskan kendaraan listrik dari pajak kendaraan hingga 2025. (rig)