Ilustrasi.
BUENOS AIRES, DDTCNews – Pemerintah Argentina resmi mengumumkan pengenaan pajak mata uang kripto atau cryptocurrency sehingga seluruh transaksi kripto melalui rekening bank dikenakan pajak tetap sebesar 0,6%.
Presiden Bank Sentral Argentina Miguel Pesce mengatakan bank sentral sudah memantau secara cemat terhadap perkembangan mata uang kripto sejak September 2021 silam. Menurutnya, mata uang kripto memang perlu diatur, terutama dari aspek perpajakan.
“Bank sentral bermaksud untuk terus memantau secara cermat perkembangan kripto. Kami prihatin dengan perkembangan mata uang kripto selama ini,” katanya seperti dilansir cointribune.com, Selasa (23/11/2021).
Argentina awalnya menyamakan transaksi kripto dengan transaksi tunai sehingga kripto dibebaskan dari kewajiban pajak. Meski demikian, penghasilan dari transaksi kripto dikenakan pajak capital gains sejak 2017.
Dengan adanya aturan pajak baru tersebut, semua transaksi terkait dengan kripto baik berupa pembelian maupun penjualan yang dilakukan melalui pertukaran di negara tersebut akan membayar pajak sebesar 0,6%.
Argentina juga telah bergabung dengan sejumlah negara yang sekarang mengenakan pajak kepada warganya yang bertransaksi dengan kripto. Contoh, Korea Selatan juga menerapkan pajak sebesar 20% atas keuntungan kripto yang melebih KRW2,5 juta.
Seperti dikutip dari cryptoslate.com, terdapat juga negara lainnya, seperti El Salvador, Portugal, Swiss, dan beberapa lainnya. Negara-negara tersebut telah menjadi tujuan pilihan bagi investor kripto karena rezim pajak ramah kripto. (vallen/rig)