Ilustrasi. Seorang delegasi memperhatikan layar selama berlangsungnya KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/PRAS/djo
ATHENA, DDTCNews – Isu perubahan iklim semakin ramai dibicarakan oleh banyak negara di dunia. Salah satu negara yang menaruh perhatian cukup besar terhadap isu ini adalah Yunani. Dari hasil survei yang diadakan European Investment Bank, 5 dari 6 warga Yunani percaya krisis iklim jadi tantangan terbesar umat manusia.
Survei tersebut juga mengungkap bahwa mayoritas penduduk Yunani punya anggapan perubahan iklim bakal berdampak signifikan terhadap hidup mereka nanti.
Alhasil, 74% responden meminta pemerintah mengambil langkah tegas. Sebagian besar responden ingin agar barang dan jasa yang berkontribusi atas kenaikan suhu dunia segera dikenakan pajak karbon.
"Menurut saya, kebakaran hutan yang baru terjadi memengaruhi suara masyarakat yang mengatakan bahwa perubahan iklim memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari," ungkap Wakil Direktur EIB Christian Kettel Thomsen, Jum’at (12/11/2021).
Menariknya, dari survei yang sama juga terungkap sebanyak 76% lebih mengkhawatirkan keadaan iklim ketimbang kondisi pemerintahan. Namun, masyarakat juga ragu pemerintah Yunani bisa segera menerbitkan kebijakan yang prolingkungan.
Hanya 38% responden yang optimistis Yunani akan berhasil mengurangi emisi karbon secara signifikan pada 2050. Mereka percaya negara tempat kelahiran demokrasi itu bisa menepati kesepakatan Paris Agreement.
EIB juga mengungkap bahwa rentang umur cukup memengaruhi hasil survei. Sebanyak 46% responden dengan usia di atas 64 tahun percaya Yunani bisa mencapai target pengurangan emisi karbon. Sementara hanya 30% responden di bawah 30 tahun optimistis terhadap target pengurangan emisi pemerintah. (tradiva sandriana/sap)