Tim Dinamo Zabgreb. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs/thestar.com.my)
ZAGREB, DDTCNews - Mahkamah Agung Kroasia menjatuhkan vonis kepada mantan direktur klub sepak bola Dinamo Zagreb, Zdravko Mamic karena terbukti melakukan kejahatan keuangan dari aktivitas jual-beli pemain.
Putusan MA Kroasia memperkuat putusan pengadilan Kota Osijek pada 2018 yang menghukum Mamic dengan kurungan penjara selama 6,5 tahun. Pengadilan menyebutkan Mamic melakukan tindakan kejahatan keuangan selama menjabat sebagai direktur klub.
Klub dan pemain Dinamo Zagreb dirugikan sebesar €15,5 juta (Rp265 miliar) karena melakukan manipulasi dalam aktivitas jual-beli atau transfer pemain. Selain itu, Mamic juga tidak membayar pajak dengan nominal yang benar dengan sisa €1,6 juta uang pajak yang belum dibayar.
"Mahkamah Agung Kroasia menguatkan putusan yang memvonis Mamic dan tiga rekan tergugatnya karena menyedot jutaan euro uang klub sepak bola," tulis putusan MA dikutip Senin (22/3/2021).
Ketiga rekan yang ikut dihukum antara lain Zoran Mamic dihukum kurungan penjara selama 4 tahun 8 bulan. Selanjutnya, mantan petugas pajak Milan Pernar dihukum penjara selama 3 tahun 2 bulan dan hukuman untuk Damir Vrbanovic kurungan penjara selama 3 tahun.
Ketiga rekan Mamic tersebut mendapatkan pengurangan hukuman dari putusan pengadilan pada 2018 berkisar 2 bulan hingga 1 tahun. MA menyebutkan hasil putusan yang berbeda untuk ketiga rekan Mamic untuk memenuhi tujuan hukuman kepada para terdakwa.
Zdravko Mamic langsung memberikan respons atas putusan MA Kroasia dari tempat pelariannya di Bosnia Herzegovina. Dia menegaskan jika harus menjalani hukuman penjara maka dia hanya bersedia melakukannya di Bosnia Herzegovina, karena memiliki kewarganegaraan ganda di Kroasia dan Bosnia.
Sebelumnya, setelah putusan pengadilan pada 2018, Mamic langsung terbang ke Bosnia karena sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur di Dinamo Zagreb.
Otoritas Kroasia berusaha meminta ekstradisi Mamic untuk menghadapi tuntutan hukum, namun pengadilan Bosnia mengatakan tidak ada alasan kuat Mamic harus diekstradisi karena tuntutan hukum yang menjeratnya bukan tindak pidana di Bosnia.
"Kami hanya bersedia menjalaninya di tanah air pertama saya," kata Mamic seperti dilansir balkaninsight.com. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.