Ilustrasi. (DDTCNews)
MADRID, DDTCNews – Pemerintah Spanyol akan mengenalkan jenis pungutan baru dalam bentuk pajak layanan digital atau digital services tax (DST) pada tahun fiskal 2021.
Pungutan yang populer dengan sebutan 'Pajak Google' ini efektif berlaku pada April 2021. Pemerintah berharap pajak digital tersebut dapat menjadi sumber penerimaan baru bagi anggaran negara melalui perubahan kebijakan pajak.
Selain itu, otoritas juga mengubah ketentuan terkait dengan pungutan tobin tax atas transaksi keuangan. Mulai 2021, tobin tax berlaku dengan tarif 0,2% terhadap semua transaksi saham perusahaan dengan kapitalisasi lebih dari €1 miliar.
"Pemerintah mengharapkan dengan dua kebijakan tersebut akan mendapatkan tambahan penerimaan sebesar €960 juta (setara dengan Rp16,6 triliun)," tulis keterangan resmi dari pemerintah, dikutip Selasa (29/12/2020).
Otoritas Negeri Matador meyakini kebijakan pajak layanan digital tidak akan mendapatkan respons keras dari Amerika Serikat (AS). Adapun proyeksi penerimaan dari DST dan tobin tax tersebut lebih rendah dari asumsi awal senilai €1,2 miliar.
Aksi balasan berupa tarif bea masuk tambahan atas komoditas Spanyol diprediksi tidak menjadi pilihan utama Joe Biden saat memimpin AS. Hal tersebut juga terlihat dari perubahan proses bisnis perusahaan digital yang kini menjadi lebih kooperatif terhadap otoritas pajak.
Salah satunya Facebook yang dengan lugas mengatakan akan mengikuti setiap perubahan kebijakan pajak internasional dan patuh terhadap regulasi di negara tempat operasi. Pernyataan itu dibuktikan oleh Facebook Spanyol yang sepakat membayar kekurangan pajak kepada otoritas.
Seperti dilansir euroweeklynews.com, badan pajak Spanyol dan Facebook mencapai kata sepakat untuk kekurangan pembayaran pajak perusahan media sosial asal AS senilai €34,4 juta. Kurang bayar Facebook Spanyol tersebut berlaku untuk tahun pajak 2013-2018.
Jumlah tersebut diklaim media Spanyol relatif kecil jika dibandingkan dengan omzet usaha Facebook pada 2019 di pasar domestik lebih dari €260 juta. (rig)