ZAGREB, DDTCNews – Pemerintah Kroasia mengusulkan penangguhan pembayaran pajak untuk setidaknya tiga bulan dan menyediakan pinjaman untuk perusahaan yang terkena dampak COVID-19.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Reuters, dalam sesi kabinet, Perdana Menteri, Andrej Plenkovic, mengatakan, “Langkah-langkah ekonomi kita bertujuan menyelamatkan pekerjaan dan mengamankan likuiditas yang memadai.” Parlemen diharapkan menyetujui langkah-langkah tersebut minggu ini. Demikian sumber dari Reuters Igor Ilic melaporkan, yang dikutip oleh DDTCNews pada Minggu (21/03/2020).
Penangguhan pembayaran pajak atas laba, pendapatan, serta kontribusi gaji lainnya akan diperpanjang selama tiga bulan lagi jika diperlukan.
Menteri Keuangan, Zdravko Maric, mengatakan bahwa pada akhir periode enam bulan, wajib pajak dapat membayar tunggakan pajak dalam 24 kali cicilan bulanan tanpa bunga.
Pemerintah juga mengumumkan pinjaman likuiditas yang menguntungkan untuk bisnis dengan bantuan dana Uni Eropa.
Sejauh ini, Kroasia melaporkan 65 kasus coronavirus. Empat orang telah pulih dan belum ada yang meninggal karena COVID-19.
Sekolah telah ditutup sejak Senin dan Plenkovic mengatakan bahwa akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, termasuk menutup bioskop, teater, pusat olahraga, restoran, bar, pusat perbelanjaan, serta jam buka yang lebih pendek untuk beberapa toko.
“Sekarang saatnya mengambil tindakan lebih keras untuk membatasi kontak sosial,” kata Plenkovic.
Pariwisata, yang mengkontribusikan lebih dari 15% produk domestik bruto Kroasia, mungkin merupakan salah satu sektor yang paling terekspos krisis ini karena pembatasan penerbangan dan lockdowns telah menghantam maskapai penerbangan dan industri perhotelan di seluruh dunia.