BEIJING, DDTCNews - Regulator dunia maya China (Cyberspace Administration of China/CAC) mengancam bakal menutup akun influencer di media sosial yang kedapatan melanggar hukum, termasuk di bidang perpajakan.
CAC baru-baru ini mengungkapkan daftar influencer yang dijatuhi sanksi karena berbagai pelanggaran antara lain mengunggah konten bermuatan provokasi, mempromosikan nilai yang merugikan, dan tidak membayar pajak.
"Platform media sosial telah diperintahkan untuk mengambil tindakan terhadap akun-akun yang terlibat dalam aktivitas ilegal," bunyi pernyataan CAC, dikutip pada Jumat (5/12/2025).
CAC menyebut penutupan akun diberlakukan untuk semua influencer yang terbukti melanggar ketentuan. Tindakan tegas tersebut sudah dijatuhkan kepada beberapa influencer dengan jutaan dan puluhan juta pengikut di media sosial Weibo dan Douyin.
CAC telah menerima laporan dari otoritas pajak mengenai kasus penggelapan pajak yang melibatkan online streamer. Sebagai tindak lanjut, CAC langsung menangguhkan fitur streaming dan e-commerce pada 2 akun influencer di Douyin dan Kuaishou.
"Influencer memiliki pengaruh dan visibilitas publik yang signifikan sehingga mereka harus menerapkan disiplin diri yang lebih besar dalam mengatur perilaku online mereka," bunyi pernyataan CAC dilansir chinadaily.com.cn.
Selain penggelapan pajak, CAC juga memiliki perhatian khusus terhadap konten yang mempromosikan materialisme, memamerkan kekayaan, serta nilai-nilai lain yang tidak pantas. Misal, seorang streamer Zhang Xuefeng yang terkenal karena memberikan nasihat tentang pemilihan perguruan tinggi kini dijatuhi larangan bersyarat akibat menggunakan bahasa vulgar secara ekstensif selama siaran.
CAC telah memperingatkan para influencer agar lebih bijak dalam membuat konten atau melakukan streaming. Pada September lalu, CAC juga meluncurkan kampanye yang menargetkan konten yang menimbulkan pesimisme berlebihan. (dik)
