BANGKOK, DDTCNews - Kementerian Keuangan Thailand membantah isu pengenaan pajak yang akan menyasar kegiatan perdagangan emas batangan fisik guna meredam penguatan mata uang baht terhadap dollar Amerika Serikat.
Sebelumnya, ada laporan yang menyatakan bahwa pemerintah Thailand akan membidik perdagangan emas untuk dikenakan pajak seiring dengan baht yang mengalami apresiasi. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun langsung membantah isu tersebut.
"Tidak ada rencana untuk menerapkan kebijakan tersebut [pajak atas perdagangan emas batangan]," kata Kemenkeu, dikutip pada Kamis (18/9/2025).
Kemenkeu menjelaskan perdagangan emas bukanlah faktor utama dibalik penguatan baht baru-baru ini. Kemenkeu juga meyakinkan publik tidak perlu khawatir dengan anomali maraknya ekspor emas, terutama ke Kamboja.
Menurut Kemenkeu, nilai ekspor emas yang lebih tinggi pada tahun ini mencerminkan lonjakan harga emas global, bukan karena peningkatan volume ekspor emas fisik. Terlebih, mata uang riel Kamboja juga sedang melemah.
Nah, dari kombinasi 2 aspek tersebut, lonjakan harga emas dan pelemahan mata uang Kamboja, justru mendorong para investor untuk memilih aset yang stabil. Contohnya seperti emas batangan dan dolar AS yang kini dipilih sebagai instrumen investasi.
"Jika masalahnya ialah pencucian uang, sebenarnya banyak saluran lain yang lebih mudah, serta kelas aset lainnya daripada harus menggunakan komoditas berwujud seperti emas batangan," catat Kemenkeu seperti dilansir nationthailand.com.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor emas dalam 7 bulan pertama di 2025 melonjak 69% menjadi 254 miliar baht atau sekitar Rp131,7 triliun. Hal ini bertepatan dengan kenaikan harga emas global yang hampir menyentuh 40%.
Di saat seperti ini, Kamboja muncul sebagai pasar penting bagi Thailand. Adapun volume ekspor ke negara tersebut melonjak menjadi 71,3 miliar baht antara Januari dan Juli 2025.
Kenaikan itu menjadikannya Kamboja sebagai tujuan ekspor terbesar kedua setelah Swiss. Sementara itu, pasar-pasar utama lainnya mencakup Singapura, Hong Kong, Laos, Amerika Serikat, Indonesia, UEA, Jepang, dan India.
Pemerintah Thailand mencatat pengiriman emas ke Kamboja telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Adapun nilai ekspornya pada 2021 mencapai 8,6 miliar baht, pada 2022 senilai 55,8 miliar baht, pada 2023 senilai 12,6 miliar baht, dan pada 2024 mencapai 106 miliar baht. (rig)