MONGOLIA

Dialog dengan Anak Muda, Perdana Menteri Ini Janjikan Reformasi Pajak

Redaksi DDTCNews
Rabu, 27 Agustus 2025 | 14.00 WIB
Dialog dengan Anak Muda, Perdana Menteri Ini Janjikan Reformasi Pajak
<p>Ilustrasi. The Black Market&nbsp;Ulaanbaatar, Mongolia&nbsp;(<em>foto:&nbsp;Time Travel Turtle</em>)</p>

ULAANBAATAR, DDTCNews - Perdana Menteri Mongolia Zandanshatar Gombojav menyatakan telah menyiapkan reformasi pajak besar-besaran.

Rencana reformasi pajak tersebut Gombojav sampaikan saat berdialog dengan anak muda di sebuah taman di ibu kota. Menurutnya, reformasi pajak akan berjalan beriringan dengan transisi digital Mongolia.

"Paket kebijakan pajak yang diusulkan mencakup perbaikan sistem pajak progresif atas penghasilan dari gaji serta penerapan diskon PPN berjenjang berdasarkan jumlah pembelanjaan," katanya, dikutip pada Rabu (27/8/2025).

Pemerintah sudah berupaya menjaring masukan anak-anak muda dalam perumusan RAPBN 2026. Sebelumnya, sebanyak 190.000 warga berpartisipasi untuk menyampaikan aspirasi soal RAPBN 2026, dengan 50% responden di antaranya berusia 18 hingga 35 tahun.

Gombojav menjelaskan pemerintah akan mendukung kelancaran bisnis para pengusaha dan pemberi kerja dengan meningkatkan restitusi PPN secara bertahap. Melalui mereformasi sistem, pemerintah juga bakal memastikan wajib pajak bisa memperoleh kelebihan pembayaran pajaknya dengan segera.

Kemudian, pemerintah akan memberikan keringanan pajak untuk melindungi rumah tangga, meningkatkan lapangan kerja, serta meringankan beban pajak bagi orang pribadi dan perusahaan berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan, menghemat biaya, dan meningkatkan skala operasi.

Dilansir montsame.mn, anak-anak muda Mongolia telah menyerukan kritik keras terhadap pengeluaran pemerintah yang berlebihan, penyalahgunaan anggaran untuk proyek dan program yang tidak perlu, serta alokasi sumber daya yang tidak efisien. Mayoritas anak muda ini menyatakan mereka tidak menolak pembayaran pajak, tetapi frustrasi terhadap minimnya transparansi pengelolaan uang pajak.

Merespons kritik tersebut, Gombojav menyebut pemerintah sedang mengembangkan sistem digital yang akan menampilkan dengan jelas bagaimana dan di mana uang pajak dibelanjakan, bahkan hingga ke level kota dan distrik. Apabila program ini telah diluncurkan, anak-anal muda diminta untuk berpartisipasi dengan memberikan masukan. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.