AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

Muhamad Wildan
Jumat, 24 Januari 2025 | 14.30 WIB
Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

Presiden AS Donald Trump. ANTARA FOTO/REUTERS/Octavio Jones/AWW/sa.

DAVOS, DDTCNews - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong para pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di AS.

Di hadapan peserta acara World Economic Forum (WEF), Trump mengatakan pemerintah AS akan menerapkan tarif pajak yang rendah bagi perusahaan yang menanamkan modal dan melaksanakan kegiatan produksi di AS.

"Ayo buat produk Anda di AS, kami akan memberikan pajak terendah dibandingkan negara mana pun di muka bumi. Kami akan memotong pajak secara signifikan, lebih rendah dari pemotongan sebelumnya [Tax Cuts and Jobs Act/TCJA]," katanya, dikutip pada Kamis (24/1/2025).

Trump menambahkan pemerintah AS akan memberikan fasilitas penurunan tarif PPh badan dari 21% menjadi 15% khusus bagi perusahaan yang membuat produk-produknya di dalam wilayah AS.

"Tarif 21% sesungguhnya sudah tergolong rendah. Tarif 15% sejauh ini adalah yang terendah jika dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya. Kami akan turunkan tarif jadi 15% bila Anda membuat produk di AS," ujar Trump.

Jika pelaku usaha memilih untuk membuat produknya di luar AS, lanjut Trump, pemerintah akan mengenakan bea masuk atas barang-barang produksi luar negeri yang diimpor ke AS.

"Jika Anda tidak memproduksi produk di AS maka Anda harus membayar bea masuk. Bea masuk akan menghasilkan ratusan miliar dan bahkan triliunan dolar yang nantinya digunakan untuk memperkuat ekonomi dan melunasi utang," ujar Trump.

Sebagai informasi, penurunan tarif PPh badan dari 21% menjadi 15% khusus bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan produksi di AS telah dijanjikan oleh Trump sejak masa kampanye.

Guna mengompensasi penurunan tarif tersebut, Trump berjanji akan memberlakukan bea masuk sebesar 10% hingga 20% atas seluruh barang impor dan bea masuk sebesar 60% khusus atas barang impor dari China.

Awalnya, Trump berjanji akan menerapkan beragam bea masuk tersebut sejak hari pertama pemerintahannya. Namun, Trump memilih terlebih dahulu memerintahkan Kementerian Perdagangan untuk memetakan penyebab tingginya defisit neraca dagang AS serta menyiapkan kebijakan yang dibutuhkan untuk menekan defisit dimaksud.

Kementerian Keuangan juga diminta untuk menyiapkan desain pendirian External Revenue Service (ERS) yang nantinya bertugas untuk memungut bea masuk dan pendapatan-pendapatan lain yang bersumber dari luar AS.

United States Trade Representative (USTR) diminta untuk mengevaluasi praktik perdagangan tidak adil (unfair trade practices) yang dilakukan oleh negara lain dan merekomendasikan tindakan yang tepat untuk merespons praktik dimaksud. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.